Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:15 WIB | Jumat, 05 Februari 2016

Serai, si Pengusir Nyamuk

Serai wangi (Cymbopogon citratus). (Foto: zliving.com)

SATUHARAPAN.COM – Sebagian besar orang mengenal serai wangi sebatas sebagai bumbu dapur, untuk mengharumkan makanan. Belakangan, khasiat lain sebagai penolak serangga dan obat mulai ditingkatkan.   

Serai wangi atau sereh, yang memiliki nama ilmiah Cymbopogon citratus (DC.) Stapf, masuk keluarga Gramineae. Serai wangi, menurut wikipedia.org, adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.

Serai juga menghasilkan minyak, yang disebut minyak serai, yakni minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak atsiri itu juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk.

Tanaman serai yang banyak dijumpai di Indonesia adalah dari spesies yang dikenal sebagai West Indian Lemongrass. Serai yang diperkirakan tumbuhan asli di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara ini, banyak dibudidayakan di Indonesia, juga di India bagian selatan, Sri Lanka, dan Malaysia.

Serai, seperti dikutip dari situs litbang.pertanian.go.id, adalah tanaman menahun dengan tinggi antara 50 – 100 cm, berupa rumput-rumputan tegak, dengan perakaran yang dalam dan kuat. Sama dengan padi, batangnya membentuk rumpun, memiliki daun tunggal berjumbai yang dapat mencapai panjang daun hingga 1 m dan lebar antara 1,5 - 2 cm. Remasan daun beraroma aromatik.

Tanaman tropis ini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 10 hingga 33 derajat celsius dengan sinar matahari cukup. Tanaman serai dapat tumbuh dengan optimal hingga ketinggian 1.000 meter di bawah permukaan laut.

Manfaat Tanaman Sereh

Serai merupakan salah satu tanaman penghasil atsiri yang cukup penting di Indonesia. Efek farmakologi tanaman serai, ekstrak yang larut dalam petroleum eter berefek sebagai penolak serangga terhadap hewan uji lipas. Pada minyak atsiri komponen aktif penolak serangga didapat setelah dilakukan pemisahan senyawa dengan metode krematografi.

Akar serai juga dapat digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak, dan penghangat badan. Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat Asli Indonesia, menyebutkan akar serai dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat kumur untuk sakit gigi  dan sakit gusi (bengkak).

Sedangkan daunnya digunakan sebagai peluruh angin perut, dan penambah nafsu makan, pengobatan pascapersalinan, penurun panas, dan demam.

Mekanisme Pengusiran Nyamuk

Serai menghasilkan minyak atsiri, yang dikenal sebagai citronella oil. Minyak sitronella, menurut  penelitian yang dilakukan Dian Palupi SSi MSc, seperti dapat dibaca di situs bio.unsoed.ac.id, mengandung dua bahan kimia penting, yaitu sitronella dan genariol. Sitronela mempunyai sifat sebagai pengusir nyamuk dan bisanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan lotion pengusir nyamuk.

Nyamuk  dalam mengincar mangsanya lebih mengandalkan daya cium, dan panas tubuh calon korbannya, tanpa bisa membedakan warna dalam penglihatannya.

Daya penciuman nyamuk itu menjadi target, dengan menyemprotkan ekstrak serai menggunakan alat semprot ke tempat persembunyian nyamuk. Zat sitronela itu memiliki sifat racun dan mematikan nyamuk, akibat kehilangan cairan terus menerus (dehidrasi) setelah mencium ekstrak tanaman ini.

Selain menggunakan ekstraknya, daun kering serai dapat juga digunakan untuk mengusir nyamuk, dengan cara menggosok-gosokkan daun sereh ke kulit.

Indonesia Produsen Minyak Serai Prospektif

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Terdapat 40 jenis minyak atsiri yang sudah dikenal, 20 di antaranya minyak potensial yang telah berkembang di pasar serta bernilai ekonomi tinggi.

Serai adalah salah satu komoditi atsiri yang sangat prospektif. Permintaan minyak serai cukup tinggi dan harganya stabil, bahkan cenderung meningkat. Mudah dikembangkan mengingat pembudidayaannya tidak terlalu rumit serta serai dapat ditanam di lahan-lahan marginal, bahkan di lahan bekas tambang.

Data Kementerian Perdagangan tahun 2002 menyebutkan, sebelum Perang Dunia II, Indonesia tercatat sebagai pengekspor utama minyak serai wangi. Saat ini, posisi itu diambil-alih Tiongkok, yang lebih unggul dalam produksi dan mutu. Negara pengimpor minyak serai wangi Indonesia adalah Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan Spanyol. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home