Loading...
DUNIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 11:43 WIB | Kamis, 25 September 2014

Sidang tahunan PBB: Atasi Ekstermis Irak Suriah

Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani saat berbicara di hadapan sidang umum tahunan PBB ke-69. (Foto: un.org)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Di hadapan sidang umum tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-69, Rabu (24/9), para Pemimpin Negara Teluk dan Timur Tengah menyerukan strategi kolektif untuk mengatasi ekstremis di Irak dan Suriah. Selain itu, mereka juga menyerukan upaya internasional untuk merekonstruksi Kota Gaza, Palestina.

"Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk bekerja keras guna mengakhiri pertumpahan darah dan penghancuran sistematis di Suriah," kata Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani seperti dilansir dari laman un.org, Kamis (25/9).

Pemimpin Qatar itu menyampaikan seruannya pada Dewan Keamanan PBB agar memikul tanggung jawab hukum dan kemanusiaan serta mendukung rakyat Suriah melawan terorisme dan genosida.

Beralih ke masalah yang lebih luas, yakni terorisme di wilayah tersebut, dia menggarisbawahi pentingnya mengatasi akar yang menjadi dasar kekerasan dalam lingkungan sosial.

"Jika masyarakat harus berdiri bersama kami dalam memerangi terorisme, kita perlu bersikap adil pada mereka, bukan mendorong mereka untuk memilih antara terorisme dan tirani, atau antara terorisme dan diskriminasi sektarian," kata dia.

Temukan Solusi Politik

Sementara itu, dalam sambutannya, Raja Abdullah II dari Yordania menekankan bahwa solusi politik harus ditemukan untuk konflik di Suriah yang telah mendorong 1,4 juta orang untuk menyeberang ke perbatasan Jordan, lalau menjadikan negara itu sebagai tuan rumah pengungsi terbesar ketiga di dunia.

"Tanggapan belum sejalan dengan kebutuhan nyata," Raja Abdullah II mendesak upaya bersama untuk mendapatkan bantuan yang mengalir ke Suriah dan masyarakat sekitar.

Kedua pemimpin itu juga menyoroti nasib tetangga mereka, Palestina. Mereka meminta advokasi untuk pelaksanaan solusi dua negara disetujui oleh masyarakat internasional, serta mobilisasi dana untuk membangun kembali Kota Gaza.

"Kita tidak bisa mengatasi masa depan wilayah ini, tanpa mengatasi konflik yang berada di pusat, yakni pengingkaran hak-hak Palestina dan kenegaraan," kata Raja Abdullah II.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home