Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 08:12 WIB | Selasa, 16 Juni 2020

Syuting Film "Avatar" kembali Dimulai di Selandia Baru

Setelah negera itu mencabut semua pembatasan virus corona.
Sutradara asal Kanada, James Cameron (kiri), dan produser asal Amerika Serikat, Jon Landau, berpose untuk foto, ketika tiba di Bandara Internasional Wellington untuk melanjutkan pembuatan film sekuel Avatar, saat Selandia Baru memudahkan pembatasan yang diberlakukan atas wabah global penyakit akibat virus corona (COVID-19) ), di Wellington, Selandia Baru, 31 Mei 2020 (Foto: dok. Reuters)

WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Syuting film sekuel James Cameron "Avatar" akan membawa ratusan pekerjaan dan jutaan dolar ke Selandia Baru yang telah mengakhiri penguncian wabah virus corona, kata produser film itu mengatakan kepada media ketika produksi dilanjutkan pada hari Senin (15/6).

Awak film, termasuk sutradara Cameron dan produser, Jon Landau, diberi izin khusus untuk terbang ke Selandia Baru dua pekan lalu, meskipun perbatasannya ditutup untuk mencegah virus corona, mengundang beberapa keluhan tentang perlakuan tidak adil. Tetapi Landau mengatakan Selandia Baru memiliki banyak keuntungan.

"Produksi yang satu ini saja akan mempekerjakan 400 warga Selandia Baru," kata Landau kepada 1News setelah keluar dari sebuah hotel di Wellington di mana ia dan rekan-rekannya berada di karantina sejak mereka tiba. "Kita akan menghabiskan, dalam lima bulan ke depan sendirian, lebih dari US$ 70 juta di sini," katanya.

Protes Perlakuan Khusus

Pembuatan film ditangguhkan pada bulan Maret, tak lama sebelum Selandia Baru melakukan penguncian virus corona yang ketat. Penguncian itu meredam wabah dan pekan lalu, Selandia Baru mencabut semua pembatasan, kecuali kontrol perbatasan setelah menyatakan itu bebas dari virus. Ini salah satu negara pertama di dunia yang kembali ke normalitas.

Cameron, Landau dan lusinan anggota kru yang mengerjakan sekuel "Avatar" diizinkan kembali dengan alasan ekonomi, yang menurut para kritikus tidak adil, sementara keluarga masih terpisah dan bisnis sedang berjuang tanpa staf kunci.

Film ini adalah salah satu dari sedikit produksi yang sedang berlangsung di Selandia Baru, yang berharap dapat memenangkan lebih banyak bisnis film setelah kampanye yang sukses melawan virus corona. "Peluangnya sangat besar," kata Landau. "Kami hanya ganjalan di pintu yang mudah-mudahan membuka banyak bagi perekonomian."

Pegunungan, padang rumput, dan hutan Selandia Baru menjadi terkenal dengan trilogi "The Lord of the Rings" dan telah menarik semakin banyak produksi film utama selama beberapa tahun terakhir. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home