Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:57 WIB | Jumat, 10 Maret 2023

Tanah Longsor di Natuna, 35 Warga Belum Ditemukan

Anggota Polri, Basarnas dan BPBD Kabupaten Natuna melakukan asesmen lanjutan di lokasi tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/3). BPBD Kabupaten Natuna menyebut lebih dari 27 rumah tertimbun material longsoran yang terjadi pada Senin (6/3). (Foto: Komunikasi Kebencanaan/Danung Arifin)

NATUNA, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang sejak terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada hari Senin (6/3) hingga hari ini Rabu (8/3). Para warga yang hilang itu diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman hingga empat meter.

Dalam kunjungan lapangan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memastikan tim gabungan dari BASARNAS, BPBD, TNI, Polri dan relawan terus melakukan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi. Suharyanto meminta agar hal itu diprioritaskan hingga batas yang ditentukan pada masa tanggap darurat.

“Bagi 35 warga yang masih dinyatakan hilang ini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan,” kata Suharyanto.

Suharyanto memastikan bahwa personel tim Satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota. Di samping itu BNPB dan BASARNAS serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.

“BASARNAS, TNI, Polri ini bekerja terus menerus. Bahkan unsur TNI, Polri ini ditambah terus. Ratusan personel brimob ditambah anjing pelacak untuk membantu pasukan yang sudah ada,” kata Suharyanto.

Menurut Suharyanto, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi, sehingga proses pencarian harus dihentikan sementara.

Melihat kondisi lapangan seperti demikian, Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Selain untuk meminimalisir dampak curah hujan, Suharyanto berharap nantinya dengan TMC dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.

Korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan ada sebanyak 15 orang. Pada hari ini, Rabu (8/3) tim satgas gabungan secara efektif berhasil menemukan kembali jasad korban. Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home