Loading...
HAM
Penulis: Equivalent Pangasi 14:46 WIB | Selasa, 20 Mei 2014

Tanpa Mei 1998, Ahok Tidak Jadi Wagub

Tanpa Mei 1998, Ahok Tidak Jadi Wagub
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan sambutan pada peletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 di TPU Pondok Rangon, Minggu (18/5). (Foto-foto: Equivalent Pangasi)
Tanpa Mei 1998, Ahok Tidak Jadi Wagub
Bagi Ahok, para pejabat telah berutang budi dan nyawa pada korban dan keluarga korba Peristiwa Mei 1998.
Tanpa Mei 1998, Ahok Tidak Jadi Wagub
Ahok memberikan arahan kepada Walikota Jakarta Timur dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mengenai proses pendirian Prasasti Jarum Mei 1998.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bagi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok, Peristiwa Mei 1998 telah memberikan banyak pelajaran bagi bangsa ini. “Saya kira, tanpa Peristiwa Mei 1998, tidak ada seorang Ahok yang menjadi Wagub DKI. Tidak ada seorang Ahok yang menjadi Bupati Belitung Timur. Tidak mungkin itu terjadi,” ungkapnya.

Ahok menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada peletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 di TPU Pondok Rangon, Minggu (18/5).

Pada sambutannya itu, Ahok juga menyatakan rasa setujunya pada ungkapan seorang aktivis yang ditontonnya di suatu acara TV. “Saya suka sekali kalimat yang dilontarkan satu aktivis yang mengatakan bahwa semua pejabat yang ada hari ini bisa dikatakan hampir semuanya berutang budi dan nyawa kepada anak-anak dan keluarga korban Peristiwa Mei 1998 ini.”

“Biasanya orang-orang sudah sudah melupakan peristiwa-peristiwa yang dianggap menyedihkan. Rasanya malas mengingatnya. Apalagi orang akan takut karena merasa kurang enak, khawatir dianggap mau cari gara-gara, membongkar luka lama,” ujarnya. “Tetapi saya percaya, ketika suatu hal yang menyedihkan diizinkan oleh Tuhan untuk terjadi di suatu bangsa, artinya masih ada suatu peristiwa sejarah luar biasa yang terjadi pada bangsa itu.”

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengapresiasi upaya para aktivis yang terus memperjuangkan keadilan bagi korban dan keluarga korban Peristiwa Mei 1998. Menurutnya, para aktivis telah berperan banyak untuk terus mengingatkan masyarakat dan juga pemerintah bahwa Peristiwa Mei 1998 belum diselesaikan.

“Jadi ketika seseorang dizalimi, maka Tuhan juga akan bekerja dengan cara-Nya, mungkin juga melalui perjuangan para aktivis dan keluarga korban di sini,” kata Ahok.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home