Tim SAR Angkat 136 Kantong Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air
Bagian dari kotak hitam, FDR telah ditemukan, dan pencarian berikutnya menargetkan menemukan CVR.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Proses pencarian dan evakuasi body remain(bagian tubuh korban) dan serpihan pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air terus berlangsung. Tim SAR gabungan hingga hari Selasa (12/1/2021) malam telah mengangkat bagian tubuh korban dalam sebanyak 139 kantong.
Pada hari Selasa itu, menurut keterangan tertulis Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito, ada tambahan signifikan temuan yang diangkat, yaitu 61 kantong bagian tubuh korban, delapan kantong serpihan kecil pesawat, dan dua potongan besar bagian pesawat.
Selanjutnya, body remainkorban dibawa tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri di RS Polri Kramatjati. Sedangkan serpihan pesawat diserahkan ke tim KNKT, ternasuk temuan penting berupa bagian kotak hitam, FDR (Flight data Recorder).
Temuan FDR
Hal penting lainnya, pada hari Selasa telah ditemukan kotak hitam dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di periran Kepulauan Seribu hari Sabtu (9/1). Namun black boxini baru satu bagian saja, yaitu Flight Data Recorder (FDR).
Menurut keterangan tertulis Basarnas, kondisinya sudah tidak utuh lagi. Selain itu juga ditemukan dua beacon CVR. Maka, yang akan menjadi orientasi pencarian berikutnya adalah menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR). Dua bagian ini yang memiliki data tentang penerbangan itu, dan diharapkan memberika informasi tentang penyebab kecelakaan tersebut.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan, "Dengan keyakinan yang tinggi Cockpit Voice Recorderakan segera ditemukan. Operasi ini belum selesai, karena akan terus kita lakukan untuk evakuasi korban termasuk seluruh potongan bodi pesawat kita upayakan diangkat."
FDRyang ditemukan telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), yang diterima oleh Kepala KNKT, Soerjanto Thahjono, dari Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok.
Unduh Data Sampai Lima Hari
Kepala KNKT menyampaikan terimakasih atas suport dan kerja sama yang sangat baik dari TNI, Basarnas, danstakeholderlainnya sehingga dapat menemukan FDR dan dua beacon CVR. Data yang ada di dalam FDR itu sangat dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan pesawat, katanya.
Kepala KNKT mengatakan bahwa pengunduhan data FDR yang berlangsung sekitar dua sampai lima hari, jika berjalan dengan lancar. Hadir pada kesempatan itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Pada hari Rabu (13/1) ini operasi SAR akan diteruskan untuk menemukan lebih banyak bagian tubuh korban, maupun bagian pesawat yang bisa membantu informasi tentang penyebab kecelakaan. Hal itu diperlukan agar kasus serupa bisa dihindari.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada hari Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat yang bertolak dari Bandar udara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari enam awak aktif, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak sebagai penumpang.
Editor : Sabar Subekti
Vladimir Putin Menyetujui Anggaran Militer Rusia Tahun 2025-...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyetujui anggaran yang difokuskan pa...