Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:35 WIB | Rabu, 13 April 2016

Turki Serang ISIS di Perbatasan

Serangan roket di perbatasan Suriah dan Turki. (Foto: dari Anadolu)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM -  Unit artileri militer Turki, hari Selasa (12/4) menembaki target Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) di seberang perbatasan di Suriah, kata para pejabat militer, beberapa jam setelah roket ditembakkan dari Suriah menghantam sebuah kota perbatasan Turki, dan melukai delapan orang.

Dua roket menghantam kota Kilis pagi hari dalam insiden ketiga di lintas batas di kota dalam lima hari terakhir.

Satu roket menghantam rumah sedangkan yang kedua mendarat di lapangan kosong dekat terminal bus, laporan kantor berita resmi Turki, Anadolu. Gubernur Kilis mengatakan delapan orang terluka dan dua dari mereka berada dalam kondisi serius.

Militer Turki secara rutin membalas roket atau peluru yang mendarat di wilayah Turki. Pada hari Selasa, unit artileri ditembakkan target ISIS di sekitar kota Azaz, di Suriah bagian utara, lata laporan Anadolu, mengutip sumber-sumber keamanan.

Posisi ISIS yang ditargetkan berada di sekitar desa Sawran, Dabiq, Akhtarin dan Ehtemlat. Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengatakan militer Turki menanggapi setiap roket "sejalan dengan aturan keterlibatan."  "Kami bertekad untuk mengambil setiap langkah yang diperlukan," kata Davutoglu.

Provinsi yang lebih luas dari Kilis yang berbatasan dengan Suriah yang dikendalikan oleh ISIS, milisi Kurdi Suriah atau pemberontak Suriah anti-pemerintah.

Serangan Siber pada ISIS

Militer Amerika Serikat menyerang dengan "bom maya" terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) untuk pertama kalinya sebagai bagian dari upaya terkoordinasi meningkatkan tekanan pada kelompok teroris itu.

Wakil Menteri Pertahanan AS, Robert Work mengatakan, hari Selasa (12/4) bahwa AS dan pasukan koalisi menempatkan tekanan pada ISIS dari segala arah, menggunakan segala kemampuan militer, termasuk serangan siber untuk mengalahkan kelompok itu.

Kelompok militena terus berada dalam tekanan dan mereka makin mundur, kata Work kepada  wartawan di pesawat militer di pangkalan udara Colorado, AS, seperti dikutip Reuters.

Militan ISIS Menurun

Sementara itu, disebutkan bahwa jumlah militan ISIS menurun dalam dua tahun terakhir.

Jumlah militan kelompok ISIS di Suriah dan Irak lebih rendah daripada dalam dua tahun terakhir, kata Wakil Sekretaris Negara AS, Antony Blinken, pasa sidang Senat hari Selasa (12/4) seperti dikutip Reuters.

"Bahkan, kami menilai jumlah militan Daesh (nama ISIS dalam bahasa Arab-Red.) ini adalah yang terendah sejak kami mulai memantau sumber daya mereka pada 2014," kata Blinken.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home