Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:17 WIB | Minggu, 22 Februari 2015

Turki Tarik Pasukan dari Makam Suleyman Shah

Tentara Turki menjaga situs makam Suleyman Shah, yang terletak di timur laut kota Aleppo, Suriah, tahun 2011. (Foto: ccn.com)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Satu tentara Turki tewas saat mengamankan penarikan pasukan penjaga makam Suleyman Shah, kakek pendiri Kerajaan Usmani atau Ottoman, di Suriah, kata pejabat militer Turki kepada Reuters, Minggu (22/2).

Aksi tersebut untuk menyelamatkan sekitar 40 tentara yang menjaga makam tokoh Turki dihormati setelah dikepung selama berbulan-bulan oleh militan Negara Islam (ISIS).

Walaupun seorang tentara menjadi korban, tugas tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pasukan kembali ke Turki dengan selamat, kata pejabat tentara itu. 

Biasanya, detasemen diroling setiap enam bulan, tetapi yang terakhir terjebak di sana selama delapan bulan.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada konferensi pers bahwa Turki tidak meminta izin ataupun bantuan untuk misi tersebut tetapi menyampaikan ke koalisi yang melawan ISIS bahwa Turki bergerak melakukan operasi penyelamatan.
 
Davutoglu mengatakan sekitar 100 kendaraan militer, termasuk 39 tank, dikerahkan bersama 572 personil militer termasuk pasukan khusus. Jet tempur Turki juga bersiaga selama misi, tetapi tidak perlu digunakan, katanya. Dan selama aksi tidak ada reaksi dari pihak berwenang Suriah.
 
Pada akhir 2014, pemerintah Turki menyatakan bahwa petempur Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berusaha keras menguasai makam Suleyman Shah, yang dijaga belasan tentara Turki.
 
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan makam itu untuk sementara dipindahkan ke situs baru di daerah Esmesi di Suriah utara dekat perbatasan Turki.

Makam Suleyman Shah dibangun pemerintah Turki atas perjanjian dengan Prancis pada 1921, ketika negara Eropa tersebut menjajah Suriah. Turki menganggap wilayah makam tersebut bagian dari kedaulatannya dan berjanji mempertahankannya dengan cara apa pun.

Turki sendiri menolak bergabung dalam serangan militer melawan ISIS yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). 

ISIS dan beberapa kelompok keras lain Islam menghancurkan beberapa makam dan mesjid di Suriah dengan alasan menentang penghormatan terhadap berhala. (reuters.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home