Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:02 WIB | Minggu, 17 Januari 2016

Umat Katolik Kupang Doakan Korban Bom Sarinah

Sejumlah wartawan melakukan peliputan pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1). Pasca serangan teroris pada Kamis (14/1) kondisi dan aktifitas di Kawasan Sarinah jalan MH Thamrin kembali normal dan kondusif. (Foto: Antara)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Umat Kristen Katolik di paroki St Yoseph Pekerja Penfui Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mendoakan para korban serangan teroris di Kawasan Sarinah Jl Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (14/1) yang menewaskan delapan orang dan melukai puluhan orang.

"Terlepas perbuatannya mereka dikutuk karena bertentangan dengan ajaran agama apapun di muka bumi ini, tetapi mereka terutama yang dijadikan sebagai korban radikalisme untuk misi tertentu adalah manusia biasa yang tak luput dari dosa dan perlu didoakan," kata pastor paroki pada Gereja St Yoseph Pekerja Penfui Kota Kupang, Rm Cornelis Usboko Pr ketika memimpin Misa ketiga di Gereja itu, hari Minggu (17/1).

Menurut dia, apa yang dilakukan para terduga teroris di Thamrin atau pelaku teroris di belahan dunia lain di muka bumi ini tidak pernah mengatasnamakan agama tertentu.

Sekali lagi, agama tidak pernah mengajarkan kepada umat, jamaah ataupun pengikutnya untuk bertindak menyimpang seperti membunuh diri dan orang lain dengan cara sadis.

"Jadi jangan mengkaitkan tindakan teror atau terorisme yang merenggut nyawa pelaku maupun orang lain itu dengan agama tertentu, karena bisa saja salah dan mengganggu tolerani dan kerukunan hidup beragama yang telah terjalin dengan baik di Indonesia ini," katanya.

Aksi terorisme dimanapun termasuk yang terjadi di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat bisa dicegah melalui pembinaan yang baik terhadap keluarga dan lingkungan masyarakat, katanya. 

"Para pelaku teror bom apalagi bom bunuh diri biasanya anak-anak muda yang belum punya pemahaman agama dan ideologi yang kuat, sehingga menjadi tanggunjawab semua pihak, terutama pemuka agama, keluarga dan lingkungan untuk membina dan mengarahkan mereka kepada jalan yang benar," katanya.

Faktor keluarga dan lingkungan menurut dia, menjadi sangat vital dalam mendeteksi dini setiap gerakan-gerakan negatif yang berpotensi jadi gerakan terorisme. 

"Kalau di setiap keluarga dan lingkungan bisa memperkuat keamanan baik warganya maupun wilayahnya, tentu aksi-aksi teror seperti itu bisa cepat dideteksi karena biasanya orang yang akan melakukan tindakan terorisme, gerak-geriknya bisa diketahui dengan cepat dan dengan cepat dan tepat pula dicegah atau ditangani," katanya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home