Loading...
INSPIRASI
Penulis: Winarsih Handayani 11:11 WIB | Selasa, 27 Agustus 2013

Untung Ada Saya!

foto: ymindrasmoro

SATUHARAPAN.COM – ”Huuuuhhh….!”  Terdengar seruan kecewa seiring matinya listrik di rumah kami. Terdengar suara orang menyumpahi perusahaan milik negara yang mengurusi listrik, ditimpali dengan gerutuan lain, dibarengi kesibukan mencari senter. ”Ooaalllah…  ternyata pulsa listriknya habis,” seru seseorang, yang berlanjut dengan, ”kalau  saya lupa ngecek  isi pulsa listrik, yang lain nggak ada yang mau memperhatikan berapa jumlah pulsanya,  apalagi membelinya. Kenapa sih, harus saya terus yang melakukannya? Bukankah banyak orang di rumah ini?”  Kami semua terdiam.

Bisa jadi itu jugalah pengalaman kita. Kita merasa semua beban jatuh di pundak kita. Kita merasa lelah karena harus selalu dalam keadaan siaga dan tak boleh lupa. Kalau tak ada saya semua tidak beres. Tak ada orang yang mau mengerjakannya.  Kita lalu marah pada keadaan, kepada orang-orang sekitar karena tidak ada yang membantu meringankan beban ini. Kenapa harus saya?

Pertanyaannya: Mengapa harus marah? Bukankah seharusnya kita bersyukur kalau kita masih berguna, masih dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar kita? Bukankah itu berarti kita seharusnya merasa hidup sungguh bermakna, tak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain. Bukankah itu makna hidup sebenarnya: berguna bagi sesama?

Nah, jika memang demikian, ungkapan ”Kalau tak ada saya” mungkin perlu diubah ”Untung ada saya!” Ungkapan ini akan membuat kita tidak berbebani lagi, melainkan bersyukur karena kehadiran kita ternyata tidak sia-sia! Hidup kita masih bermanfaat bagi orang orang lain. Tak hanya orang lain yang beruntung, kita pun juga beruntung karena masih punya kesempatan membuat orang lain senang. Ya, untung ada saya!

 

editor: ymindrasmoro

email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home