Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:47 WIB | Kamis, 19 Januari 2017

Uskup Katolik Desak Anggota Dewan Pertahankan Obamacare

Ilustrasi. Pengunjuk rasa menolak pencabutan Obamacare. (Foto: Istimewa)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Uskup Katolik di Amerika Serikat telah lama menentang  Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Obamacare). Tapi sekarang, mereka mendesak Kongres untuk menunda pencabutannya.

Uskup Frank J. Dewane, Kepala Konferensi Wali Gereja AS (USCCB), Komite Keadilan Dalam Negeri, mengirim surat kepada Kongres pada hari Selasa (17/1) di tengah upaya Partai Republik untuk mencabut Obamacare. Dewane menjelaskan penangguhan pencabutan Obamacare dilakukan meskipun USCCB telah menentang sebagian kebijakan Obamacare karena mengizinkan praktik aborsi dan kontrasepsi yang menurut mereka tidak menyelesaikan masalah.

“Para uskup Katolik dari AS akan memeriksa proposal perawatan kesehatan lebih mendalam dan dari berbagai perspektif pada hari-hari ke depan,” kata Dewane.

“Tapi kami mencatat untuk saat ini bahwa pencabutan UU Obamacare tidak seharusnya dilakukan tanpa adanya rencana pengganti yang menjamin akses perawatan kesehatan yang memadai bagi jutaan orang yang kini dapat diandalkan untuk kesejahteraan mereka.”

Dewane juga menyuarakan pendapat dari umat Katolik lainnya seperti dari Suster Simone Campbell dan Suster Carol Keehan yang mendesak Kongres untuk menghentikan pencabutan tersebut.

Surat itu menyiratkan perubahan signifikan dari tahun lalu ketika uskup lebih memilih masuk penjara daripada mematuhi kebijakan seperti Obamacare. Banyak dalam hirarki Katolik secara khusus menentang tindakan keluarga berencana (KB) yang mengharuskan pemilik perusahaan untuk memasukkan kontrasepsi dalam cakupan tanggungan kesehatan untuk karyawannya.

Pada tahun 2015, pemerintahan Obama merilis aturan revisi yang menawarkan beberapa pengecualian bagi pengusaha yang menentang kontrasepsi karena alasan agama. Aturan-aturan yang sama, bagaimanapun memastikan bahwa karyawan akan dapat mengakses kontrol kelahiran melalui penyedia pihak ketiga.

Sejumlah rumah sakit Katolik menuai kritik karena menolak kebijakan tersebut. Mereka menilai Obamacare telah menentang ajaran agama.

USCCB awalnya sejalan dengan Partai Republik menentang Obamacare. Presiden terpilih Donald Trump berjanji selama kampanye menjadikan pencabutan Obamacare sebagai prioritas utama. Beberapa hari sebelum pelantikannya, Trump mengatakan kepada The Washington Post, ia hampir menyelesaikan pembicaraan mengenai rencana pencabutan Obamacare secara keseluruhan dan akan menawarkan asuransi kesehatan untuk semua orang sebagai gantinya.

Trump tidak merinci rencana perawatan kesehatan yang seperti apa. Badan Anggaran Kongres, sebuah kelompok nonpartai, telah menemukan bahwa pencabutan sebagian dari Obamacare dapat menyebabkan 18 juta orang tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan setahun dari sekarang.

“Terutama bagi mereka yang tidak mampu dan memiliki dana terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal daripada mencari perawatan medis, ketidakpastian yang ditawarkan Trump soal akses kesehatan saat ini sangat mengkhawatirkan,” kata Dewane. (huffingtonpost.com)

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home