Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:34 WIB | Senin, 13 April 2015

Walhi: Privatisasi Air Harus Menjadi Perhatian Asia-Afrika

Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta, menggelar aksi teatrikal di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (13/5/2013). (Foto: Antara/M Agung Rajasa)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – “Privatisasi air merupakan kasus yang harus menjadi perhatian dan pembahasan bagi para peserta Konferensi Asia Afrika, “ kata Ketua Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar, Dadan Ramdan di Bandung, Minggu (12/4).

"Masalah privatisasi air harus menjadi perhatian bagi peserta KAA, sebab beberapa negara di Asia dan Afrika seperti Bolivia, Tanzania, Ghana, dan Nigeria masih mengalami privatisasi air," kata Dadan Ramdan.

Ia menyebutkan, Indonesia telah berani melakukan perubahan dengan menolak privatisasi air yang dilakukan perusahaan swasta.

Menurut dia, semangat itu bisa menjadi contoh bagi negara-negara yang masih mengalami privatisasi air sekaligus spirit untuk mengambil kembali hak masyarakat akan air.

"Kami juga akan coba sampaikan pesan ini kepada para delegasi Konferensi Asia Afrika," katanya.

Sementara itu, sebanyak 200 replika kendi raksasa yang terbuat dari bilah bambu yang ditutup koran, akan diarak para aktivisi Walhi Jawa Barat, dari Babakan Siliwangi menuju Pemkot Bandung, pada 22 April 2015.

"Alasan kami memakai kendi, karena itu merupakan wadah penampung air yang sering digunakan masyarakat di berbagai belahan dunia. Kami menggunakannya sebagai simbol dalam melawan privatisasi air," katanya.

Menurutnya, karnaval yang akan diselenggarakan itu merupakan bentuk apresiasi dalam memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home