Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 17:30 WIB | Jumat, 16 Desember 2016

Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil

Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
Polisi anti huru-hara Turki berjaga di depan Kedutaan Besar Iran saat digelarnya aksi unjuk rasa menentang keterlibatan Iran di Aleppo pada 15 Desember 2016. (Foto-foto: AFP)
Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
Warga sipil Suriah melarikan diri dari kekerasa di Aleppo pada 13 Desember 2016, setelah rezim mengambil alih area tersebut dari tangan pemberontak.
Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
Pasukan pro-pemerintah Suriah menguasai sebuah wilayah di distrik Sheikh Saeed, Aleppo pada 12 Desember 2016, setelah merebutnya dari tangan pemberontak.
Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
Seorang wanita memegang poster bertuliskan "terorisme Rusia di Suriah" selama aksi unjuk rasa untuk memprotes rezim Suriah dan Rusia yang diselenggarakan oleh Komite Informasi untuk Kebebasan dan Demokrasi Suriah (CISLD) pada 10 Desember 2016 di esplanade, balai kota Paris.
Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
Pejuang aliansi Arab-Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah, berjaga di desa Al-Haymar, pinggiran barat benteng ISIS di Raqa, 11 Desember 2016. Aliansi dukungan Amerika Serikat tersebut pada 10 Desember meluncurkan pertempuran tahap dua terhadap Raqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah.
Wali Kota Aleppo Desak UE Selamatkan Warga Sipil
(Kiri ke kanan) Perdana Menteri Belgia Charles Michel, Presiden Prancis Francois Hollande, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berbincang-bincang jelang KTT para pemimpin Uni Eropa di Dewan Eropa di Brussels, 15 Desember 2016.

BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin wilayah timur Aleppo Brita Hagi Hassan meminta Uni Eropa mendorong upaya penyelamatan 50.000 orang saat warga sipil mulai mengungsi setelah bertahun-tahun terjebak dalam pertempuran, Kamis (15/12).

Hassan, yang diundang untuk berpidato di hadapan para pemimpin Uni Eropa dalam KTT di Brussel, mengatakan bahwa sejarah akan menghakimi mereka jika mereka tidak melindungi warga yang tidak bersalah dari rezim Presiden Bashar al Assad.

“Sekitar 50.000 warga Aleppo timur saat ini hanya menunggu kematian mereka setelah kegagalan masyarakat internasional,” katanya kepada wartawan bersama Presiden Uni Eropa, Donald Tusk.

“Kami membutuhkan koalisi darurat untuk menekan rezim dan milisi Iran yang ada di medan tempur untuk menghormati gencatan senjata dan kami membutuhkan pengaturan evakuasi yang aman bagi warga sipil,” katanya.

“Sejarah tidak akan mengampuni. Sejarah mencatat kebisuan internasional dalam menghadapi kejahatan terhadap kemanusiaan di Suriah,” imbuhnya dengan bantuan penerjemah.

Hassan berbicara saat ratusan warga sipil dan pemberontak meninggalkan Aleppo pada Kamis di bawah kesepakatan evakuasi yang akan memungkinkan rezim Suriah untuk sepenuhnya mengendalikan kota itu, yang didukung Rusia dan milisi Iran. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home