Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:30 WIB | Rabu, 15 Juli 2015

Warga Kurang Mampu Selangor Senang Makanan Berbuka Gratis

Suhaiza Sulaiman (jilbab merah) memberi makanan berbuka puasa kepada seorang warga. (Foto: berita.mediacorp.sg)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Bazar Ramadan memang sesuatu yang biasa di Malaysia, menjual hidangan untuk berbuka puasa. Namun di sebuah bazar yang terletak bersebelahan dengan flat perumahan murah di salah satu negara bagian di Malaysia, Selangor, satu gerai menunjukkan tulisan "Makanan gratis. Silakan ambil, itu gratis."

Makanan Gratis tersebut merupakan bagian dari program Suspended Meal Programme, sebuah program yang mendapat sambutan baik di Damansara Damai, Selangor, Malaysia sebuah lingkungan berpenghasilan rendah sampai menengah.

Warga setempat, Suhaiza Sulaiman, mengatakan ia terdorong untuk berpartisipasi dalam program itu  setelah mengetahui  ide tersebut di halaman Facebook seorang aktivis sosial,  Syed Azmi Alhbashi.  Syed Azmi, pendiri program makanan itu mengatakan ada banyak individu seperti  Suhaiza.

"Ini tidak melanggar aturan. Ini membuat penjual senang dan ia membantu orang yang membutuhkan," kata Syed Azmi seperti diberitakan berita.mediacorp.sg, Rabu (15/7).

Dia mendengar  banyak warga Malaysia di seluruh negara bagian dan juga yang berada di perantauan, yang membayar terlebih dahulu untuk makanan sehingga orang yang membutuhkan bisa makan secara gratis di bulan Ramadan.

Suhaiza Sulaiman sudah membayar terlebih dahulu untuk berjualan kue di stan bazar itu. Dia juga membawa makanan yang dimasak di rumah, seperti makaroni, untuk didistribusikan di gerai itu.

“Senang. Saya sangat senang ketika mereka dapat makan gratis dan makanan itu sering ditengok, itu yang buat saya puas," kata Suhaiza.

Menurut pemerintah Malaysia, tingkat kemiskinan turun pada tahun lalu. Kantor Perdana Menteri mengatakan hanya 0,6 persen dari penduduk Malaysia hidup di bawah garis kemiskinan yaitu mereka dengan pendapatan keluarga bulanan sekitar  245 dolar AS di Semenanjung Malaysia.

Namun banyak warga masih mengeluh tentang biaya hidup yang meningkat, dengan beberapa perubahan turut diperhatikan dalam pola pengeluaran pada bulan Ramadan.

“Banyak orang lebih berpikir tentang  kebutuhan masa kini. Anda dapat melihat banyak orang yang berjalan-jalan di bazar tanpa membeli apa-apa. Ini tidak seharusnya terjadi. Oleh karena itu, Anda menyadari itu menjadi masalah," kata Syed Azmi.

 Syed Azmi mengatakan hal yang hebat tentang projek ini adalah bahwa projek ini tidak harus terbatas dilakukan hanya pada bulan puasa dan Ramadan.

Dia berharap rakyat Malaysia akan terus prihatin tentang golongan yang membutuhkan sepanjang tahun, membayar terlebih dahulu untuk makanan di mana-mana dari warung pinggir jalan sampai ke restoran. (berita.mediacorp.sg). 

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home