Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 21:34 WIB | Sabtu, 24 September 2022

Warga Rusia Protes Mobilisasi Perang di Ukraina, Seribu Lebih Ditangkap

Petugas polisi menahan seorang pria di Moskow pada hari Rabu, 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 1.026 orang ditangkap di Rusia pada hari Rabu (21/9) selama protes nasional terhadap mobilisasi parsial warga sipil untuk berperang di Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin, sebuah LSM melaporkan.

OVD-Info mengatakan demonstrasi pecah di setidaknya 38 kota Rusia, dalam protes terbesar sejak yang mengikuti keputusan Moskow untuk mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.

Di bekas ibu kota kekaisaran Rusia, Saint Petersburg, wartawan AFP melihat polisi mengepung sekelompok kecil pengunjuk rasa dan menahan demonstran satu per satu. Para pengunjuk rasa meneriakkan "tidak ada mobilisasi!"

“Saya datang ke rapat umum berencana untuk berpartisipasi, tetapi sepertinya mereka sudah menangkap semua orang. Rezim ini telah mengutuk dirinya sendiri dan menghancurkan generasi mudanya,” kata Alexei, seorang warga berusia 60 tahun yang menolak menyebutkan nama belakangnya.

"Mengapa Anda melayani Putin, seorang pria yang telah berkuasa selama 20 tahun!" seorang pemrotes muda berteriak pada seorang polisi.

“Saya datang untuk mengatakan bahwa saya menentang perang dan mobilisasi,” Oksana Sidorenko, seorang mahasiswa, mengatakan kepada AFP.

“Mengapa mereka memutuskan masa depan saya? Saya takut untuk diri saya sendiri, untuk saudara saya,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia awalnya akan memobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan, setelah Putin dalam pidato yang disiarkan televisi memperingatkan Rusia akan menggunakan semua sarana militer yang tersedia di Ukraina.

Penerbangan dari Rusia hampir sepenuhnya dipesan pekan ini, menurut data maskapai dan agen perjalanan pada hari Rabu, dalam eksodus orang-orang yang tidak mau bergabung dengan perang. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home