Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 07:36 WIB | Sabtu, 30 Januari 2016

Waspadai Virus Zika di Indonesia

Peningkatan kasus penyakit di Amerika Selatan yang dipicu oleh svirus Zika yang terkait dengan lonjakan cacat lahir. (Foto: washingtonpost.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Brasilia terus memantau perkembangan virus Zika di Brasil.

"Kita memantau dari dekat perkembangannya dan hingga saat ini belum ada laporan WNI kita yang menjadi korban," kata Arrmanatha Nasir di kantor Kemlu di Pejambon, Jakarta, Kamis (28/1) seperti yang diberitakan Antara.

Menurut jubir Kemlu, hingga kini pemerintah juga belum mengeluarkan imbauan apapun, terkait perjalanan ke luar negeri, terutama ke Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya.

"Laporan dari KBRI nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya," kata dia.

Dalam laporan WHO disebutkan,  penyakit tersebut menyebar dengan cepat hingga ke 21 negara dan wilayah di kawasan itu sejak Mei 2015, karena rendahnya kekebalan tubuh di antara warga terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Zika.

Tahun lalu 2015, lembaga Eijkman Jakarta telah berhasil mengisolasi virus Zika di Indonesia, dan pada tahun 2013, peneliti Australia juga melaporkan kembali penemuan satu kasus infeksi virus Zika pada seseorang warga negara Australia, setelah melakukan  perjalanan selama 9 hari ke Jakarta.  Penemuan kasus tersebut dipublikasi pada American Journal Tropical Medicine and Hygiene, seperti yang diberitakan kompas.com.

Infeksi virus pada umumnya pada  awal penyakit pasien akan merasakan demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi, sakit kepala. Gejala biasanya mulai 2-7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Penularan Zika terutama melalui gigitan nyamuk Aedes

Pemeriksaan laboratorium sederhana biasanya hanya menunjukkan penurunan kadar sel darah putih, seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan infeksi demam berdarah, infeksi virus Zika tidak menyebabkan penurunan kadar trombosit. 

Dengan istirahat dan banyak minum pasien dapat sembuh. Obat-obat yang diberikan hanya bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul yaitu jika gatal diberikan obat gatal dan jika demam diberikan obat demam.

Panduan CDC  Perlindungan Terhadap Virus Zika

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau  Centers for Disease Control and Prevention/CDC, telah mengeluarkan panduan singkat untuk melindungi diri dari virus zika, yang dikutip dari cdc.gov, berikut ini

-Memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang.

-Tinggal di tempat-tempat dengan AC, atau penggunaan kasa nyamuk pada jendela atau pintu.

-Gunakan obat penolak serangga, atau obat nyamuk yang dioleskan di tubuh .

-Jika Anda juga menggunakan tabir surya, oleskan tabir surya sebelum mengoleskan obat nyamuk.

 -Jika Anda memiliki bayi atau anak: jangan gunakan obat nyamuk pada bayi lebih muda dari usia 2 bulan.

-Pakailah pakaian anak yang menutupi lengan dan kaki, atau tutup boks, kereta dorong, dan gendongan bayi dengan kelambu.

-Jangan mengoleskan obat nyamuk ke anak tangan, mata, mulut, atau kulit yang teriritasi..

-Tidur dengan menggunakan kelambu, di Negara yang terjangkit virus.

Mengobati gejala:

-Beristirahatlah yang banyak, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, minum obat seperti asetaminofen untuk mengurangi demam dan rasa sakit. Jangan minum aspirin atau obat anti-inflamasi non-steroid lainnya.

-Jika Anda minum obat untuk kondisi medis lain, berbicara dengan dokter Anda sebelum mengambil obat tambahan.

-Segera memberitahu dokter Anda, jika merasakan gejala seperti dipaparkan di atas.

Pencegahan Bagi Perempuan Hamil

-Pada perempun yang sedang hamil (pada trimester pertama) untuk menunda perjalanan ke setiap daerah di mana penularan virus Zika sedang berlangsung.

-Jika Anda harus melakukan perjalanan ke salah satu wilayah ini, berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu dan secara ketat mengikuti langkah-langkah untuk mencegah gigitan nyamuk selama perjalanan.

-Pada perempuan yang berusaha untuk hamil sebelum Anda melakukan perjalanan, berbicara dengan dokter Anda tentang rencana Anda untuk hamil dan risiko infeksi virus Zika.

-Ketat mengikuti langkah-langkah untuk mencegah gigitan nyamuk selama perjalanan Anda.

Pada tanggal 15 Januari 2016, pemerintah Amerika melalui US Centers for Disease Control and prevention (CDC)  telah memberikan travel alert buat warganya yang sedang hamil atau sedang berencana untuk hamil untuk menunda melakukan perjalanan ke negara-negara yang sedang terjangkit virus Zika ini.

Sampai sejauh ini sudah 18 negara Amerika Latin dan Karibia yang melaporkan adanya infeksi virus Zika ini antara lain Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan  Venezuela

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home