Loading...
SAINS
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:34 WIB | Sabtu, 30 Januari 2016

WHO: Virus Zika Menyebar dengan Pesat

Geovane Silva menggendong anak laki-lakinya Gustavo Henrique, yang menderita mikrosefali, di Rumah Sakit Cruz Oswaldo kota Recife, Brasil, Selasa (26/1) (Foto: reuters.com/Ueslei Marcelino)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Virus Zika, yang diduga sebagai penyebab melonjaknya angka cacat lahir, “menyebar dengan pesat,” kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Margaret Chan, Kamis (28/1), menyerukan rapat darurat membahas wabah tersebut pada 1 Februari.

Menurut WHO, Virus Zika penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes, dan diduga menjadi penyebab mikrosefali.

Menurut Pan American Health Organization, jumlah negara yang melaporkan berjangkitnya penyakit ini naik dua kali lipat dari 1 Desember 2015 sampai 7 Januari 2016. Negara-negara yang telah mengkonfirmasi adalah, Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, Guyana Prancis, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, dan Venezuela.

Virus ini, pertama kali ditemukan menjangkiti manusia pada 1952 di Uganda dan Tanzania. Wabah ini lalu mulai menyebar ke penjuru dunia, di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.

“Tingkat peringatannya sangat tinggi,” kata Margaret Chan dalam pertemuan negara-negara anggota WHO di Jenewa, menyerukan rapat pada 1 Februari untuk menentukan apakah wabah tersebut memenuhi syarat sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional.

Virus itu “saat ini menyebar dengan sangat pesat,” imbuhnya.

Chan mengatakan bahwa saat wabah virus Zika sebelumnya, yang ditemukan pada seekor monyet di Uganda 1947, “kadang-kadang menimbulkan sakit ringan yang tidak terlalu mengkhawatirkan.”

Namun “kondisi saat ini sangat berbeda,” katanya, menegaskan kekhawatiran bahwa Zika berkaitan dengan cacat lahir yang dikenal sebagai mikrosefali atau kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.

“Hubungan sebab akibat antara infeksi virus Zika dengan cacat lahir dan sindrom neurologis masih belum dipastikan tapi diduga kuat berhubungan,” ujar Chan. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home