Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:55 WIB | Jumat, 29 Januari 2016

Virus Zika, Venezuela Laporkan 4.700 Kasus

Seorang anak yang lahir di Brasil dengan microcephaly. Ibunya terinfeksi virus Zika saat hamil. (Foto: Dok. satuharapan.com/vox.com/AP Photo/Felipe Dana)

CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Venezuela telah mencatat 4.700 dugaan kasus virus Zika, yang dianggap sebagai penyebab cacat otak pada bayi yang baru lahir, menurut Kementerian Kesehatan pada Kamis (28/1).

Perkiraan itu disertai dengan ribuan dugaan kasus lainnya di Amerika Latin, yang meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan dunia terkait virus yang dibawa nyamuk tersebut.

“Kami melaporkan 4.700 pasien yang diduga terinfeksi virus Zika, dilihat dari gejala yang ditunjukkan,” kata Menteri Kesehatan Luisana Melo kepada para wartawan.

Ini pertama kalinya pemerintah negara Amerika Selatan itu, yang tengah dihantam krisis politik dan ekonomi, mengumumkan jumlah dugaan kasus tersebut.

Melo mengatakan, ada kemungkinan jumlah kasus Zika lebih besar dari dugaan kasus yang tercatat sejauh ini, karena sebagian besar pasien tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi virus tersebut, sehubungan dengan gejalanya yang ringan.

Otoritas kesehatan dunia, menduga virus itu merupakan penyebab melonjaknya kasus mikrosefali di kawasan tersebut. Mikrosefali adalah kondisi ketika bayi yang baru lahir memiliki ukuran kepala sangat kecil atau abnormal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Zika menyebar secara eksplosif di Amerika dan penularannya di kawasan itu kemungkinan bisa mencapai empat juta kasus. Venezuela termasuk di antara 20 negara lebih yang melaporkan kasus tersebut.

Khawatir Zika, Maskapai Amerika Latin Tawarkan Uang Bagi Ibu Hamil

Sementara itu, dua maskapai penerbangan Amerika Latin, termasuk yang terbesar di kawasan itu, akan menawarkan pengembalian uang kepada wanita hamil yang sudah memesan perjalanan ke wilayah terinfeksi virus

Zika, yang dituduh sebagai penyebab cacat bawaan, kata pejabat pada Kamis (28/1).

Maskapai milik Chile-Brasil Latam, yang terbesar di kawasan tersebut, akan mengembalikan uang atau melakukan pemesanan ulang bagi ibu hamil, yang membeli tiket ke salah satu dari 22 negara atau teritorial yang terinfeksi wabah Zika, sementara maskapai Chile Sky akan mengembalikan uang wanita hamil yang sudah membeli tiket ke Brasil, negara yang dilanda paling parah.

Kedua maskapai, mengikuti jejak maskapai Amerika Serikat Delta, dan American Airlines dalam menawarkan pengembalian uang untuk ibu hamil yang sudah memesan penerbangan ke Amerika Latin.

Para pejabat kesehatan mengatakan, Zika berhubungan dengan peningkatan bayi yang lahir dengan kondisi mikrosefalus atau kepala lebih kecil dari ukuran normal,

Chile-Brasil Latam mengizinkan wanita hamil, dan pendamping perjalanan mereka, yang sudah berada di daerah terinfeksi, dan memajukan jadwal kepulangan mereka tanpa biaya tambahan. Sementara itu, bagi mereka yang belum memulai perjalanan akan diizinkan untuk meminta pengembalian uang,  atau mengubah destinasi, dan hanya membayar selisih ongkosnya, katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu (27/1).

”Sky, yang melayani penerbangan ke Brasil, Argentina dan Peru, mengambil langkah serupa untuk klien yang sudah memesan tiket ke Brasil, “ kata juru bicara David Fuentes pada Kamis (28/1).

Pengumuman itu dikeluarkan saat kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan memperingatkan Zika menyebar sangat cepat di benua Amerika dan WHO memperkirakan akan ada tiga sampai empat juta kasus Zika di kawasan tersebut.(AFP/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home