Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:47 WIB | Sabtu, 28 Desember 2019

WCC Mengirimkan Salam dan Doa untuk Komunitas Taize

Pertemuan pemuda di Eropa ke-40 yang diselenggarakan oleh Komunitas Taize, di Basel, Swiss tahun 2017. (Foto: oikoumene.org)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Komunitas Taize bersiap untuk berkumpul di Polandia setelah Natal, dan Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (WCC) Pendeta Dr Olav Fykse Tveit  mengirimkan doa dan dukungannya.

Ribuan orang muda akan berkumpul untuk acara doa ziarah, banyak dari mereka melakukan perjalanan jarak jauh. "Seperti biasa, pertemuan Anda di Wrocław akan ditandai dengan keramahan dan kerohanian," tulis Tveit dalam sambutannya. "Peziarah muda akan melintasi batas sosial, budaya, dan agama untuk saling bertemu, dan untuk berbagi dalam persekutuan yang mendalam dengan Tuhan."

Itu adalah tanda kehidupan baru dan momen yang khusus bagi kita semua, lanjut Tveit. "Selanjutnya, Anda bertemu tepat setelah Natal, ketika kami merenungkan inkarnasi Allah di dalam Yesus," tulisnya. "Di dalam Dia, kita belajar bahwa Allah ada bersama kita, menderita bersama kita, tinggal bersama kita, dan bekerja di dalam kita."

Di mana pun kita berada dalam perjalanan hidup, kasih Kristus tidak pernah meninggalkan kita, kata Tveit. "Pada awal tahun baru, kita mengangkat hati kita dengan harapan yang tulus untuk hari yang baru, ketika benih-benih perenungan dan solidaritas, dapat menghidupkan energi kreatif dari para pemuda, yang berkomitmen bekerja untuk kehidupan lebih baik bagi semua orang di Eropa."

Tveit mencatat, pengalaman Taize dalam Ziarah Keadilan dan Perdamaian, telah memberi contoh bahwa perjalanan itu sendiri menghasilkan diri kita menjadi lebih baik.

“Sebagai murid, kita terus-menerus diubah oleh perjumpaan dengan Allah, meruntuhkan penghalang bangsa, ras, jenis kelamin, atau kepercayaan dan membangun komunitas,” tulis Tveit. "Kristus tidak terikat atau terbatas pada bangsa atau agenda nasionalis mana pun."

Cinta Kristus melingkupi satu keluarga manusia, dunia, bahkan seluruh ciptaan Tuhan. “Setiap diskriminasi atau pengucilan bertentangan dengan kasih Kristus, hal itu membahayakan orang-orang yang distigmatisasi atau dikecualikan,” tulisnya. "Pengalaman abad ke-20 mengajarkan kita hal itu."

Atas nama WCC, Tveit mendoakan pertemuan di Wrocław. “Semoga tahap selanjutnya  Ziarah doa Taize ini memungkinkan setiap peserta untuk tumbuh dalam kasih Kristus dan mengungkapkan fajar baru bagi kita semua,” tulisnya. (oikoumene.org).

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home