WHO: Desak Negara Kaya Bantu US$ 16 Milyar untuk Negara Miskin Atasi Pandemi
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan negara-negara kaya untuk menyumbangkan US$ 16 miliar untuk program yang bertujuan menyediakan akses ke vaksin, perawatan, dan tes COVID-19 di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Di bawah proposal WHO, negara-negara berpenghasilan tinggi akan menyumbang secara proporsional dengan kontribusi mereka terhadap perdagangan dunia, sementara negara-negara berpenghasilan menengah perlu membiayai sendiri US$ 6,5 miliar biaya tambahan, kata badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu, hari Rabu (9/2).
Rencana pembiayaan organisasi dibuat setelah tanggapan rencana bulan Oktober untuk mengumpulkan US$ 23,4 miliar untuk rencana ACT-Accelerator. Dari US$ 16 miliar yang diminta untuk mendanai program utama, WHO hanya mengumpulkan US$ 800 juta.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah meminta negara-negara kaya untuk meningkatkan dukungan mereka kepada yang lebih miskin untuk mempercepat berakhirnya pandemi. Sekitar setengah negara di dunia tidak mencapai target WHO untuk memvaksinasi setidaknya 40 persen dari populasi mereka pada akhir tahun 2021.
Hanya 0,4 persen dari 4,7 miliar tes COVID-19 yang dilakukan di seluruh dunia yang digunakan di negara-negara berpenghasilan rendah, kata WHO. Program ACT-Accelerator bertujuan untuk menyebarkan tes, perawatan, vaksin, dan alat pelindung diri ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Bobby Kertanegara Raih Penghargaan Google Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bobby Kertanegara, kucing peliharaan dari Presiden Prabowo berhasil menya...