Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 11:41 WIB | Minggu, 09 November 2014

WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera

WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Boneka Gajah saat beraksi bersama dengan puluhan relawan yang tergabung dalam World Wide Fund (WWF) Indonesia mengkampanyekan nasib Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang kini kondisinya kritis terancam punah (Critically endangered species) akibat perburuan. Dalam aksinya WWF Indonesia mengajak publik untuk peduli terhadap Gajah Sumatera yang digelar di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (9/11) (Foto-foto: Dedy Istanto).
WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Para muda mudi saat menunjukkan pin bergambar Gajah dalam aksi peduli nasib Gajah Sumatera yang kini kondisinya kritis terancam punah di acara Car Free Day Jalan MH Thamarin, Jakarta Pusat.
WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Salah satu relawan saat membawa atribut berupa poster ajakan untuk peduli Gajah Sumatera yang kini kondisinya kritis terancam punah.
WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Seorang pengguna boneka Gajah saat istirahat diantara data tentang kondisi Gajah Sumatera yang selama kurun waktu tujuh tahun menurun sekitar 35 persen.
WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Dua orang pengunjung acara Car Free Day saat berfoto di display pameran tentang Gajah Sumatera yang digelar oleh WWF Indonesia dalam mengkampanyekan nasib Gajah Sumatera.
WWF Indonesia Kampanyekan Nasib Gajah Sumatera
Para relawan saat berfoto bersama dalam aksi mengkampanyekan nasib kondisi Gajah Sumatera kepada publik diacara Car Free Day yang selama kurun waktu tujuh tahun menurun sekitar 35 persen.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – World Wide Fund (WWF) Indonesia megajak publik peduli nasib Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) dan menjaga keaslian wilayah Gajah Sumatera dalam kampanye perlindungan Gajah Sumatera di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (9/11).

WWF menilai habitat gajah yang masuk ke wilayah perkebunan kelapa sawit harus diperhatikan dengan menerapkan Best Management Practice (BMP). Selain itu untuk gajah yang keberadaannya di wilayah ex-situ seperti kebun binatang dan pusat konservasi gajah diminta untuk melakukan pengelolaan secara baik dan beretika (animal welfare) sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.31/Menhut-II/2012.

Populasi gajah sumatera mengalami penurunan sekitar 35 persen dalam tujuh tahun terakhir. Sekitar 70 persen habitat Gajah Sumatera hilang dalam satu generasi atau kurun waktu sekitar 25 tahun. Kini status gajah sumatera dikategorikan dalam kritis terancam punah (Critically endangered species) atau masuk dalam daftar merah berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Dalam aksinya WWF Indonesia menggelar sejumlah kegiatan diantaranya memberikan informasi mengenai kondisi Gajah Sumatera, kemudian aksi longmarch, dan juga berbagai display tentang pernak pernik Gajah Sumatera yang ditampilkan di sepanjang jalan lokasi aksi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home