Loading...
OPINI
Penulis: Alexander Urbinas 13:50 WIB | Selasa, 21 Mei 2019

Yes, Kita Menang di Pemilu Ini ketika Tetap dalam Persatuan dan Kesatuan

Alexander Urbinas.

SATUHARAPAN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menuntaskan rekapitulasi nasional hasil Pilpres dan Pileg 2019. Hasil tersebut kemudian ditetapkan oleh Ketua KPU Arief Budiman pada dini hari ini, Selasa 21 Mei 2019. Hasilnya? Yes, kita berhasil menang di pemilu ini!

Kita menang ketika pada masa kampanye tidak menebarkan berita hoax dan memecah nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Kita menang ketika pada masa kampanye tidak menjelekkan atau menyudutkan calon presiden, calon legislatif, dan partai yang tidak kita pilih. Kita menang ketika pada masa kampanye kita lebih memilih mendukung program-program capres yang kita dukung, ketimbang memolitikidentitaskan capres yang lain.

Kita menang ketika pada tanggal 17 April 2019 datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilih dengan baik, tanpa menakuti, mengancam, atau memprovokasi yang lain. Kita menang ketika menghargai perbedaan pilihan politik, tanpa harus bermusuhan. Kita menang ketika mengambil jalur hukum dan konstitusional, ketika ingin mengajukan sengketa terhadap hasil pemilu.

Kita menang ketika kita lebih melihat kepentingan bangsa dan negara ketimbang pilihan politik. Kita menang ketika kita tetap hidup dalam persatuan dan kesatuan, apa pun hasil pemilunya!

Sikap Kenegarawanan

Pemilu 2019 dapat dikatakan sebagai pemilu yang paling “rumit” di sepanjang sejarah pemilihan umum di Indonesia. Karena untuk kali pertama, pemilihan umum tingkat eksekutif dan legislatif dilaksanakan secara serentak di 810.000 TPS di seluruh Tanah Air.

Dunia pun mengapresiasi keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan ini. Dunia melihat bahwa pemerintah mampu menciptakan keamanan dan kedamaian selama pelaksanaan pemilu.

 Theatlantic.com bahkan menyebutkan manajemen pelaksanaan pemilu di Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia tentu tidaklah mudah. Nyatanya proses demokrasi itu dapat kita lewati bersama.

Di tengah-tengah suhu dan iklim poltik yang meningkat menjelang tanggal 17 April 2019 yang boleh dikatakan cukup melelahkan, karena menyebabkan tidak sedikit polarisasi, rakyat Indonesia masih menyadari tugas panggilannya untuk berpartisipasi di dalam pemilu.

Partisipasi pemilih meningkat, dengan menyentuh angka 80,9 persen, melebihi target yang ditetapkan oleh KPU sebelumnya, yakni 77,5 persen. Melalui ini kita bersama dapat optimistis atas masa depan bangsa rakyat Indonesia yang tidak apatis terhadap proses demokrasi di negeri ini.   

Menyikapi hasil keputusan KPU, maka sikap kenegarawanan dari para pemimpin di negeri ini sangatlah diperlukan. John Quincy Adams, negarawan yang kemudian menjadi presiden ke-6 Amerika Serikat, berkata: “If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader.”

Indonesia membutuhkan para pemimpin dan tokoh yang dapat menjadi menginspirasi dan mempersatukan. Orang-orang yang berjiwa besar dalam bersikap dengan tidak bertentangan pada hukum dan konstitusi.

Pemilihan Umum Amerika Serikat tahun 2000, mempertemukan pertarungan antara Calon Presiden dari Partai Demokrat, Al Gore, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden dengan Calon Presiden dari Partai Republik, George W Bush, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Texas. Hasil perhitungan suara secara nasional cukup ketat, dengan memenangkan George W Bush. Namun, Tim Al Gore tidak menerima hasil itu dan membuat sengketa, khususnya di daerah Florida, dengan menuntut pemungutan ulang.

Beberapa pekan terjadi situasi yang menegangkan di AS hingga melibatkan Mahkamah Agung Amerika Serikat (Supreme Court of the United States). Tim Al Gore pun masih berkukuh untuk tidak menyatakan kekalahan di hadapan publik. Namun, Al Gore dalam sikap kenegararawanannya, membuat pidato konsesi dengan mengatakan demikian: “Ini adalah Amerika, dan kita harus mengutamakan negara di atas kepentingan partai. Kita akan bersama-sama mendukung presiden baru kita, George W Bush.”

Sikap kenegarawanan seperti inilah yang kini kita nantikan bersama dimiliki oleh para pemimpin di Indonesia dalam menyikapi hasil pemilu. Mari kita terus jaga persatuan dan kesatuan. Salam Kebangsaan!  

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home