Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 20:27 WIB | Senin, 24 November 2014

Ziarah Keadilan WCC Ungkapkan Simpati HIV-AIDS

Para peserta ziarah keadilan di Siprus. Ketua Umum PGI, Henriette Lebang juga ikut dalam pertemuan ini (10 dari kanan). (Foto: oikoumene.org).

SIPRUS, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (WCC) Rev. Dr Olav Fykse Tveit, bahwa salah satu poin keprihatinan ziarah keadilan adalah WCC berkontribusi dalam respon HIV dan AIDS, dan perluasan respon tersebut ke tingkat global.

“WCC membantu untuk merumuskan respon yang tepat waktu pada krisis Ebola bersama dengan gereja-gereja anggota dan mitra, dan tentang masalah HIV dan AIDS,” kata Tveit seperti tertuang pada oikoumene.org, Minggu (23/11).

Tveit mengatakan demikian di hadapan Komite Eksekutif WCC yang berlangsung di Paralimni, Siprus mulai Kamis (20/11) hingga Rabu (26/11) mendatang.

Pertemuan Komite Eksekutif diselenggarakan oleh Gereja Siprus dan beranggotakan 25 orang dari masing-masing badan WCC.

Panitia bertemu dua kali setahun untuk memantau pekerjaan WCC yang sedang berlangsung dan mengawasi anggaran dan menangani masalah-masalah kebijakan.

“Kami secara khusus dipanggil untuk mencari ekspresi baru kesatuan dalam solidaritas dengan orang Kristen yang menderita di banyak bagian dunia,” kata Tveit dalam presentasinya.

Tveit menambahkan bahwa Tuhan masih memberikan banyak kemurahan bagi dunia yang dilanda perang dan ketidakadilan walau seluruh dunia dilanda krisis luar biasa di berbagai bidang.

Dalam pertemuan tersebut tidak hanya masalah HIV dan AIDS yang menjadi keprihatinan, Tveit mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, WCC bekerja sama dengan UNICEF untuk bekerja sama dalam mempromosikan hak-hak anak, sebagai salah satu mitra iman badan PBB.

Kelanjutan pekerjaan WCC di "mencari kesatuan dengan Gereja Katolik Roma" dan penerimaan Gereja: Menuju Visi umum, teks konvergensi Komisi WCC di Faith and Order, disorot oleh Tveit. Dia juga berbagi tentang inisiatif yang akan datang yang berkaitan dengan dialog antaragama dan kerjasama program WCC, yang katanya berusaha untuk mencapai visi ziarah keadilan dan perdamaian, bersama dengan program WCC lainnya.

Dalam siaran resmi WCC tersebut dijelaskan bahwa Siprus dipilih sebagai tempat untuk pertemuan karena signifikan dengan tema keprihatinan di bidang ekonomi yang dialami Eropa.

“Siprus menderita konsekuensi dari krisis keuangan dan ketegangan menyangkut sumber daya alam di Laut Mediterania. Siprus jelas sebuah stasiun untuk merefleksikan kami keadilan dan perdamaian,” Tveit menambahkan.

"Ziarah merupakan sebuah cara untuk terus bekerja untuk satu gerakan ekumenis dan cara untuk bergerak maju di masa kita yang menawarkan dimensi baru, peluang dan praktek," kata Tveit.

Tveit menambahkan bahwa WCC mendorong seluruh gereja di dunia, dan seluruh umat beragama lainnya bahwa penting menyerukan sikap inisiatif perdamaian bagi Suriah, Irak, Ukraina, Korea Utara, Israel, Palestina, Nigeria, Sudan Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.

Dalam kaitannya dengan refleksi keprihatinan di acara ini, WCC akan terus memantau seperti berbagai perkembangan di dalam gereja sekaligus mencari solusi atas perdamaian yang adil di Palestina dan Israel. (oikoumene.org).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home