Loading...
FOTO
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 09:58 WIB | Rabu, 09 September 2015

250 Juta Anak Masih Buta Huruf

250 Juta Anak Masih Buta Huruf
Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengamati karya lukisan bertema "Java Script" bergambar wajah Presiden Soekarno kaya Eddy Susanto saat peringatan Hari Aksara Internasional di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (8/9) malam. Kegiatan yang diisi dengan pameran lukisan, aksara nusantara, pertunjukkan dan pidato kebudayaan tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali aksara nusantara yang menjadi bukti kebesaran peradaban bangsa Indonesia. (Foto: Antara)
250 Juta Anak Masih Buta Huruf
Anak-anak Pakistan mengikuti kegiatan belajar di sekolah darurat pada Hari Aksara Sedunia di Lahore pada 8 September 2015. Tingkat melek huruf di Pakistan hanya mencapai 58 persen, dan negara tersebut tampaknya akan gagal memenuhi target pembangunan milenium di bidang pendidikan. (Foto: AFP)
250 Juta Anak Masih Buta Huruf
Anak-anak Pakistan bersekolah di Peshawar hari Senin (8/9), di Hari Aksara Internasional. (Foto: European Press Photo/Bilawal Arbab)
250 Juta Anak Masih Buta Huruf
Aktivis pendidikan Amerika Serikat merayakan hari Aksara Sedunia, hari Senin (8/9). (Foto: brandchannel.com)

SATUHARAPAN.COM - Riset terbaru United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) menunjukkan sebanyak 757 juta orang dewasa di seluruh dunia, dua pertiganya perempuan, masih buta huruf. Jumlah anak dan remaja putus sekolah sebanyak 124 juta, dan jumlah ini terus meningkat. Sekitar 250 juta anak usia sekolah dasar gagal menguasai kemampuan dasar keaksaraan, bahkan saat di sekolah.

"Aksara dan Masyarakat yang Berkelanjutan" adalah tema International Literacy Day 2015 atau Hari Aksara Internasional tahun 2015 yang ditetapkan UNESCO. Aksara merupakan pendorong utama untuk pembangunan berkelanjutan. Keterampilan keaksaraan adalah prasyarat utama untuk belajar lebih luas dalam pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan.

Bersamaan dengan itu, kemajuan dalam bidang pembangunan berkelanjutan, seperti kesehatan dan pertanian, berfungsi sebagai faktor keaksaraan dan lingkungan melek huruf.

Seperti tahun sebelumnya, Hari Aksara Internasional 2015 diperingati di seluruh dunia pada 8 September, mengajak semua kalangan mulai dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, swasta, masyarakat, guru, peserta didik, dan para ahli.

Sebuah perayaan global utama akan berlangsung di Markas Besar UNESCO di Paris, tempat acara selama dua hari (8-9 September 2015) akan diselenggarakan guna mempersiapkan landasan upaya keaksaraan yang diperbarui untuk era pasca-2015. (unesco.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home