Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:54 WIB | Selasa, 28 Juni 2016

BKPM Tawarkan Kemudahan Berinvestasi ke Pengusaha AS

Ilustrasi: Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) dalam rangkaian kunjungan ke Kanada dan Amerika Serikat pada beberapa waktu lalu. (Foto: twitter KBRI Washington DC).

SAN FRANSISCO, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani, hari Senin (27/6) menjadi pembicara utama dalam kegiatan Indonesia-US Business Forum yang dihadiri oleh 52 perusahaan Amerika Serikat. Sektor-sektor perusahaan yg hadir dari footwear industri, furnitur, teknologi dan informasi serta makanan minuman.

Kepala BKPM memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan berbagai kemudahan berinvestasi di Indonesia, termasuk  revisi Peraturan Presiden (Perpres) mengenai daftar negatif investasi yang telah dikeluarkan per 18 Mei 2016.

Franky Sibarani menyampaikan bahwa dengan diterbitkannya Perpres tersebut akan memberikan kepastian bagi calon investor potensial asal Amerika Serikat yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Perubahan yang dilakukan menyentuh beberapa sektor utama yang menjadi pilihan investasi dari investor AS yang sejak 2010 hingga 2015 telah menanamkan modalnya di Indonesia hingga US$ 8,3 miliar," katanya dalam keterangan resmi kepada media, hari Selasa (28/6).

Beberapa sektor yang dimaksud oleh Kepala BKPM adalah sektor farmasi ditandai dengan dibukanya industri bahan baku obat, sektor perfilman dan sektor e-commerce. Dari sisi komitmen dalam periode yang sama tercatat mencapai US$ 16 miliar dengan kontribusi terbesar dari sektor farmasi.

Selain sektor farmasi, Kepala BKPM juga menyampaikan mengenai potensi pengembangan sektor ekonomi digital di Indonesia. Franky menilai bahwa pertumbuhan sektor ekonomi digital yang tumbuh 40 persen per tahun dapat dimanfaatkan oleh calon investor asal Amerika Serikat.

"Potensinya untuk tumbuh terus meningkat. Diperkirakan nilai sektor ekonomi pada 2030 mencapai US$ 130 miliar," katanya.

Kegiatan pemasaran investasi yang dilakukan oleh BKPM bertujuan untuk meningkatkan aliran investasi dari Amerika Serikat mengingat investasi yang masuk dari Amerika Serikat masih kecil bila dibandingkan dengan potensi outward investment yang dimiliki.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Konjen RI San Fransisco Ardi Hermawan. Kantor perwakilan BKPM di New York terus berkoordinasi dengan perwakilan RI setempat untuk mengawal minat investasi yang disampaikan oleh investor.

Temui Investor Kelistrikan AS

Selain agenda menjadi pembicara dalam kegiatan Indonesia-US Busines Forum, Kepala BKPM juga melakukan pertemuan dengan investor kelistrikan asal Amerika Serikat. Pertemuan dilakukan untuk membahas mengenai beberapa kemudahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menarik investor asing.

"Khusus kelistrikan kami telah memiliki koordinasi yang baik dengan stakeholder termasuk PLN," kata Franky.

Kegiatan pemasaran investasi Kepala BKPM dilakukan ke tiga kota utama Amerika Serikat yakni San Fransisco, Chicago dan New York.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek.

Untuk diketahui, BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4% dari target PMDN tahun lalu.

Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home