Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 09:21 WIB | Senin, 26 Oktober 2015

Burung Kuntul Bantu Petani Selamatkan Padi

Ilustrasi: Sekumpulan burung kuntul (Bubulcus ibis) mengerubungi petani yang tengah membajak sawah di Kota Padang, Sumatera Barat. (Foto: Antara)

LEBAK, SATUHARAPAN.COM – Populasi burung kuntul di sejumlah desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, dapat menyelamatkan tanaman padi dari serangan hama binatang keong emas, tikus, dan semut.

"Kami di sini melindungi burung kuntul (Egretta sp) yang berkembang di wilayahnya dari ancaman perburuan," kata Sarwani (45), petani Desa Margaluyu Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Minggu (25/10).

Saat ini, populasi burung kuntul mulai ramai turun ke persawahan karena petani mulai melakukan percepatan tanam padi.

Sebagian besar petani di wilayahnya menggunakan pompanisasi dengan menyedot air permukaan Bendungan Cisangu, karena saat ini kemarau masih berlangsung dan sawah mengalami kekeringan.

Oleh karena itu, mereka menjaga populasi burung kuntul sebab dapat membantu petani mencegah serangan hama penyakit.

"Sejak puluhan tahun lalu petani di sini tidak mengganggu populasi burung kuntul yang hidup secara berkelompok dan sering ditemukan di areal persawahan warga," katanya.

Menurut dia, diperkirakan populasi burung kuntul di wilayah itu mencapai puluhan ribu dengan kisaran 15.000 sampai 20.000 ekor.

Setiap hari burung itu memadati persawahan warga untuk mencari makanan belalang, ikan, keong emas, dan kodok. Satwa itu datang ke areal persawahan secara berkelompok pada waktu pagi dan sore hari.

Namun, siang dan malam hari burung-burung itu kembali ke sarang di pohon di hutan lindung yang jarak tempuhnya tidak begitu jauh dengan areal persawahan warga.

"Kami sangat menyukai keberadaan burung kuntul ini dan menjadikan pemandangan tersendiri bagi warga. Sebab burung kuntul dengan warna putih sangat indah dipandang mata kala pagi maupun sore hari," ujarnya.

Arsani (48), petani Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, mengaku warga terus melestarikan habitat hewan tersebut dan tidak berani melakukan perburuan liar meskipun daging burung kuntul enak dimakan.

Warga melarang perburuan liar. Bahkan tempat tinggal burung itu diabadikan masyarakat dengan nama Kampung Pasir Kuntul sebagai bentuk kecintaan mereka.

Burung itu biasa membuat sarang di sejumlah pohon yang memiliki ketinggian di atas 10 meter dari permukaan tanah, seperti pohon asem, mahoni, sengon, dan beringin. "Warga sangat mencintai burung kuntul karena menyelamatkan tanaman padi," ujarnya.

Nurdin (45), petani di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, juga berpendapat burung kuntul sangat bermanfaat bagi pertanian padi sawah, karena bisa mencegah serangan hama wereng, belalang, atau tikus, yang dimangsa binatang itu. Karena itu, hingga kini petani terus menjaga keberadaannya.

"Saya dan petani lainnya di Kecamatan Cibadak menjaga populasi burung kuntul agar dapat dilestarikan dan tidak dijadikan perburuan liar," ujarnya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home