Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 20:39 WIB | Sabtu, 14 Maret 2020

Dokter di Iran Positif Terinfeksi COVID-19

Minoo Mohraz dikecam karena mengusulkan agar wilayah Qom dikarantina.
Dokter Minoo Mohraz, dikecam karena mengusulkan Qom, pusat penyebaran COVID-19 di Iran dikarantina. (Foto: dari Al Arabiya)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Seorang dokter Iran dan anggota komite untuk pemberantasan pandemi COVID-19 dari kementerian kesehatan, Minoo Mohraz, dinyatakan positif mengidap virus corona. "Mohraz dalam keadaan baik dan saat ini dikarantina di rumah," kata sebuah media di Iran.

Mohraz sebelumnya mendapat kecaman dari warga Iran melalui pesan secara online bulan lalu karena dia membuat pernyataan yang dinilai kontradiktif tentang mengkarantina untuk kota suci Qom, pusat penyebaran wabah COVID-19 di Iran.

Korban tewas akibat infeksi virus corona di Iran naik pada hari Sabtu (14/3) menjadi 611, kata televisi pemerintah dikutip Al Arabiya. Pejabat kementerian kesehatan Iran juga menyebutkan bahwa jumlah total orang yang didiagnosis menderita penyakit ini mencapai 12.729 orang.

Tiga hari lalu, Mohraz masih menyuarakan agar Qom dikarantina. Namun banyak pihak terus menolaknya. "Karantina adalah cara kembali ke abad pertengahan... bagaimana Anda bisa mengkarantina Qom? Saya tidak setuju sama sekali,” kata orang yang menentangnya.

"Qom harus dikarantina... atau virus akan menyebar ke mana-mana," kata Mohraz pada akhir Februari.

Iran, khususnya wilayah Qom, telah menjadi salah satu pusat penyebaran COVID-19 yang juga menyebar di luar China, dan ke sejumlah negara di Timur Tengah.

Setidaknya ada 13 tokoh di pemerintahan Iran yang meninggal karena virus corona baru itu, sementara ada 11 tokoh lainnya terinfeksi dan sedang dirawat, sejak awal wabah menyebar di Republik Islam Iran. (Reuters/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home