Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:39 WIB | Sabtu, 09 April 2016

Dua Andalan Bulu Tangkis Jepang Minta Maaf karena Berjudi

Dua andalan bulu tangkis tunggal putra Jepang, Kenichi Tago (kiri), dan Kento Momota (kanan) dalam konferensi pers hari Jumat (8/4), di Tokyo, Jepang. (Foto: japantimes.co.jp).

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Dua andalan bulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota dan Kenichi Tago, meminta maaf kepada publik di Jepang atas perilaku mereka yang bermain judi di Jepang.

“Saya sangat menyesal atas kejadian ini, karena saya terlibat masalah seperti itu,” kata Momota dalam konferensi pers di Tokyo pada hari Jumat (8/4), seperti diberitakan situs berita Japan Times.

Dalam peringkat di situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Kento Momota berada di peringkat kedua tunggal putra dengan nilai 81481. Dia diapit dua pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long (peringkat pertama, nilai 92351) dan Lin Dan (peringkat ketiga, nilai 79537), sementara Kenichi Tago ada di peringkat ke-63 tunggal putra dengan nilai 25150.

Momota dan Tago mengakui berjudi merupakan tindakan ceroboh. Momota menjelaskan dia menyesali tindakannya tersebut karena mengkhianati bangsa. “Termasuk orangtua yang membesarkan saya, warga di Prefektur Fukushima (daerah asal Momota, Red), dan pendukung saya,” kata Momota.

Momota menamatkan studi sekolah menengah pertama dan atas di Prefektur Fukushima sebelum bergabung dengan klub bulu tangkis saat ini, NTT East (Nippon Telegraph And Telephone East Corporation), pada  2013.

Sementara itu Tago juga mengungkapkan penyesalan serupa. “Saya  tahu itu adalah sesuatu yang menggoda dan sulit dihindari,” kata Tago.

“Sekali lagi saya menyesal tidak bisa menahan diri,” kata pebulu tangkis yang pernah berlaga membela Jepang di Olimpiade 2012 di London, Inggris itu.

Momota menuturkan dia berjudi karena diajak Tago ke Sumida Ward dan beberapa kasino lainnya sebanyak enam kali. Tago dan Momota mengatakan awalnya mulai pergi ke kasino di luar negeri – perjudian dianggal legal – namun mereka tidak bisa mengendalikan godaan untuk melakukan hal yang sama di Jepang.

Klub bulu tangkis NTT East memberi keterangan resmi kepada Japan Times, mulai melakukan penyelidikan terhadap kedua pebulu tangkis setelah mereka memperkuat tim nasional Jepang di Kejuaraan Bulu Tangkis India Terbuka 2016 beberapa waktu lalu.

Momota mengatakan dia memimpikan berlaga di olimpiade.  “Saya berpikir bahwa saya akan mampu memberikan energi dan keberanian untuk orang-orang di yang terdampak gempa 2011 di Fukushima,” kata Momota.  

Tago mengatakan penyesalan yang sama, karena mengajak Momota berjudi. “Dia sedang mempersiapkan untuk olimpiade, dan saya benar-benar merasa kasihan kepadanya,” kata Tago.

Keterangan resmi NTT East menyebutkan Tago mengunjungi kasino Sumida Ward, di Tokyo, Jepang, sekitar sepuluh kali dalam sebulan antara Oktober 2014 dan Maret 2015. Tago tidak hanya berjudi di Sumida Ward namun juga di kasino lain di Yokohama antara Mei 2015 dan Januari 2016.

Sumida Ward, menurut Japan Times, beberapa waktu lalu digeledah Kepolisian Jepang karena Sumida Ward merupakan sumber keuangan bagi sindikat kejahatan Jepang, Sumiyoshi kai.

Keterangan NTT East menyebutkan ada enam pebulu tangkis Jepang lain yang juga sering pergi ke kasino. NTT East juga memberi keterangan bahwa keenam pemain menggunakan gaji dan kemenangan mereka dari turnamen di atas meja judi.

Manajer klub NTT East, Masayuki Okumoto, mengatakan Momota telah menerima sekitar 27 juta yen (Rp 3,27 miliar), sementara Tago telah menerima  20 juta yen (Rp 2,42 miliar) dari karier mereka masing-masing di bulu tangkis. Okumoto memerinci Tago menghabiskan sekitar 10 juta yen (Rp 1,21 miliar) dan Momota menghabiskan sekitar 500.000 yen (Rp 60,7 juta) di atas meja judi. 

Manajer personalia NTT East, Akira Sakakibara, mengatakan klub masih di tengah-tengah penyelidikan internal, namun Sakakibara mengisyaratkan dampak tidak akan ringan. "Sudah begitu banyak dampak perjudian di bulu tangkis, olahraga, dan masyarakat. Kita harus memberi mereka hukuman yang keras," kata Sakakibara.

Nippon Badminton Association (Asosiasi Bulu Tangkis Jepang) akan mengadakan pertemuan dewan guna membahas masalah ini. Japan Times memprediksi Momota tidak akan mewakili Jepang di Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Brasil. (japantimes.co.jp).

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home