Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:28 WIB | Rabu, 20 November 2013

Dua Serangan Bom di Dekat Kedubes Iran di Beirut

Tim penyelamat dan polisi militer bergotong royong di lokasi serangan bom bunuh diri ganda di depan kedutaan Iran di Bir Hassan, Beirut selatan pada 19 November 2013. Serangan yang menewaskan sedikitnya 23 orang merupakan yang terburuk sejak pembunuhan mantan perdana menteri Rafiq Hariri. (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM –  Dua serangan bom terjadi di luar kedutaan besar Iran di Beirut, dan mengakibatkan tidaknya 23 orang  meninggal dan lebih dari seratus luka-luka. Serangan  diklaim dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda.

Ledakan pertama menargetkan gerbang kedutaan oleh seorang penyerang bunuh diri  yang menggunakan sepeda motor. Ledakan kedua yang jauh lebih besar oleh seorang penyerang bunuh diri dalam sebuah mobil beberapa meter dari ledakan perama, dan beberapa menit setelah ledakan pertama, ketika  sebagai orang bergegas ke tempat kejadian.

Selain korbann jiwa, lebih dari lima bangunan yang rusak akibat ledakan. Sementara sumber kedutaan Iran  mengatakan bahwa lima penjaga keamanan dan atase budaya, Ebrahim Ansari, termasuk yang menjadi korban meninggal.

Kantor berita resmi Iran, IRNA , mengutip juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pemboman itu  merupakan  kejahatan yang tidak manusiawi. Pihak Iran  menuding  serangan dilakukan oleh  Zionis dan tentara bayaran mereka.  Namun pihak  Israel membantah terkait dengan serangan itu.

Sedangkan pemerintah Suriah menuding hal itu dilakukan oleh kelompok pemberontak terjhadap Damskus yang didukung oleh  Arab Saudi dan Qatar. Namun, Brigade Abdullah Azzam, sebuah kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda yang sebelumnya menembakkan roket ke Israel dari wilayah Lebanon, mengatakan  mereka yang  melakukan serangan bom tersebut.

"Ini adalah operasi ganda - martir dilakukan oleh dua pahlawan dari Sunni heroik Lebanon," Sirajeddin Zreikat, anggota kelompok  tersebut, menulis  pada akun Twitter, seperti dikutip aljazeera.com.

"Operasi akan terus dilakukan di Lebanon sampai dua tuntutan dipenuhi, yaitu penarikan anggota Hizbullah dari Suriah, dan  pembebasan tahanan dari penjara di Lebanon,” kata anggota  Brigade Abdullah Azzam.

Kelompok Syiah Hizbullah diketahui berperang membantu pasukan Bashar Al-Assad dalam beberapa pertempuran strategis di Suriah terhadap pemberontak Sunni.  Iran  membantu  rezim Al-Assad, dan juga mendukung Hizbullah di Lebanon.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home