Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:54 WIB | Selasa, 25 November 2014

Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru

Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) didampingi Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf (kiri), Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas (kedua dari kanan) dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan (kanan) saat semuanya hadir menjadi narasumber dalam diskusi publik bertajuk Peta Korupsi dan Pengawalan Pemerintahan Baru bersama Masyarakat Sipil di Hotel JS Luwansa Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (25/11) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) saat bercerita tentang pengalamannya saat menjadi pejabat negara yaitu Bupati Bangka Belitung yang menurutnya masih banyak pelanggaran yang terjadi dengan adanya money politic.
Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas (kiri) bersama dengan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan (kanan) saat keduanya hadir sebagai narasumber dalam diskusi tentang peta korupsi.
Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf saat hadir sebagai narasumber dalam diskusi publik tentang peta korupsi.
Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
Diskusi bertajuk peta korupsi yang dihadiri oleh sejumlah undangan dari berbagai lembaga maupun instansi yang digelar selama dua hari dari tanggal 25 sampai dengan 26 November 2014.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara tentang korupsi dalam acara diskusi publik bertajuk “Peta Korupsi dan Pengawalan Pemerintahan Baru bersama Masyarakat Sipil” di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).

Ahok bersama dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf, komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan hadir sebagai narasumber yang masing-masing memberi pandangan terkait dengan tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia.

Dalam kesempatannya Ahok menyampaikan tentang pengalamannya saat maju sebagai pejabat negara yang diawali dengan saat menjabat sebagai Bupati Bangka Belitung. Ahok menceritakan praktik money politics masih begitu kental saat proses pemilihan kepala daerah saat itu bahkan hingga sekarang. "Kejujuran memang menjadi bekal utama dalam memberi rasa kepercayaan kepada masyarakat alhasil saya terpilih dan sampai akhirnya saya memutuskan untuk maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta," kata dia.

Sementara itu komisioner KPK Busyro Muqoddas menyampaikan masih tingginya tingkat korupsi yang terjadi di Indonesia dengan semakin banyaknya pejabat negara yang terkena kasus. Hal itu yang membuat kondisi negeri ini kian tergerus oleh koruptor.

Diskusi publik pembahasan tentang peta korupsi rencananya digelar selama dua hari mulai 25 sampai dengan 26 November 2014.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home