Loading...
INSPIRASI
Penulis: Drijanto Mestoko 01:00 WIB | Senin, 22 September 2014

Harta dan Kuasa Hanyalah Alat

Ketika kita menjadikannya tujuan, maka seumur hidup kita akan diperbudak oleh keduanya.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Ketika Frodo tiba di tepi kawah gunung api Mordor dan siap untuk membuang cincin utama penguasa semua cincin, tiba-tiba ia berubah pikiran. Ia lupa terhadap tugasnya untuk memusnahkan cincin tersebut, sebaliknya ia ingin memilikinya, karena ia tahu bahwa dengan memiliki cincin tersebut ia akan memiliki kekuatan. Ia lupa bahwa dengan memiliki cincin tersebut, ia sendiri akan dikuasai dan dikendalikan oleh benda tersebut..

Sementara itu, di sekitar Frodo ada Golum, yang sejak awal memang berusaha merebut cincin tersebut karena sebelumnya cincin tersebut adalah milik Golum. Ketika ia menyaksikan bahwa Frodo berseru bahwa cincin itu adalah miliknya dan tidak akan dihancurkan sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya, maka ia berjuang untuk merebut kembali dan berhasil. Dia menari-nari sambil melompat-lompat sehingga lupa bahwa ia berada di tepi kawah gunung Mordor. Akhirnya dia terpeleset dan jatuh bersama-sama dengan cincinnya masuk ke kawah gunung.

Demikianlah salah satu adegan dalam buku Trilogi The Lord Of The Ring karangan J.R.R Tolkien yang sangat terkenal dan sempat di filmkan di layar lebar. Cerita tersebut mengingatkan kita untuk bertindak hati-hati dan bersikap wajar terhadap harta dan kuasa, yang digambarkan dalam sebentuk cincin, agar kita tidak dikuasai olehnya dan terjerumus dalam jurang kesengsaraan yang akan ditanggung baik oleh diri kita sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Rasa ingin terus memiliki harta dan kuasa akan menyebabkan kita menjadi serakah; yang pada akhirnya membawa kita untuk melakukan tindakan yang menyimpang, antara lain korupsi, menyuap, menipu, dan sebagainya. Cinta terhadap harta dan kuasa mengakibatkan kita lupa dengan sesama. Sehingga tidak lagi peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita.

Harta dan kuasa hanyalah alat, dan bukan tujuan. Karena itu, gunakanlah keduanya untuk kebaikan hidup kita maupun orang lain. Karena ketika kita menjadikannya tujuan, maka seumur hidup kita akan diperbudak oleh keduanya.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home