Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:55 WIB | Sabtu, 27 Juli 2019

Indonesia Calonkan Ambon Menjadi Kota Musik Dunia

Wali Kota Ambon Richard Louhanapessy saat acara Ambon Night di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. (Foto: Voaindonesia.com/Fathiyah Wardah)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia mencalonkan Ambon menjadi kota musik dunia ke UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan kebudayaan.

Pemerintah menggelar Ambon Night di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (25/7), sebagai bagian dari upaya mempromosikan Ambon menjadi kota musik dunia.

Kepada wartawan seusai acara tersebut, Wali Kota Ambon Richard Louhanapessy, mengatakan  Ambon memang pantas menjadi kota musik dunia. Dia bahkan sampai berani menyatakan dari sepuluh orang Ambon, sebelas yang bisa menyanyi.

"Kita memang diberikan talenta oleh Tuhan, dilahirkan dengan bakat untuk bisa musik. Tetapi ternyata musik itu selama ini di Ambon hanya sekadar hobi," kata Louhanapessy.

Louhanapessy menambahkan, Badan Ekonomi Kreatif kemudian melihat ada potensi di balik hobi menyanyi yang dimiliki masyarakat Ambon. Lembaga pemerintah ini kemudian mengemas musik di Ambon bukan sekadar hobi lagi, namun dijadikan potensi ekonomi kreatif, dimana musik membuka ruang bagi penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi kota, penurunan angka pengangguran, dan pengurangan kemiskinan.

Louhanapessy mengklaim UNESCO (badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan kebudayaan) mengamati hal itu, dan mendorong agar Ambon dapat dinyatakan sebagai kota musik dunia. Karena itulah, katanya, Pemerintah Kota Ambon mempersiapkan seluruh persyaratan untuk menjadi kota musik dunia. Dia berharap pada Oktober mendatang, pihaknya akan menyampaikan presentasi dalam sidang pleno UNESCO. Kalau dianggap memenuhi syarat, Ambon dapat ditetapkan menjadi kota musik dunia ke-30.

Di Indonesia, menurutnya, Manado mulai membangun industri musiknya agar dapat mengikuti jejak Ambon. Dia menduga Medan juga akan mengarah ke sana.

Sebagai bagian dari persiapan untuk menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia, kata Louhanapessy, Pemerintah Kota Ambon sudah membuat Ambon Music Office. Pemerintah Kota Ambon juga telah menyiapkan 25 rencana kerja menjadi program dari Ambon Mucik Office yang terbagi ke dalam lima pilar, yakni musisi dan komunitas lokal, infrastruktur, industri dan pendidikan musik, serta nilai-nilai sosial budaya setempat.

Dalam sambutannya saat membuka Ambon Night, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Cecep Hernawan menjelaskan, Pemerintah Kota Ambon telah mendeklarasikan diri sebagai Ambon Kota Musik pada pelaksanaan Festival Musik Jazz Ambon pada 2011.

Menurut Cecep, musik dan Ambon layaknya dua sisi uang logam. Musik sudah melekat secara alami dengan orang-orang Ambon. Karena itu, lanjutnya, tidak mengherankan kalau banyak penyanyi terkenal Indonesia berasal dari Ambon, seperti Harvey Malaiholo dan Glenn Fredly.

"Kementerian Luar negeri mendukung segala usaha (telah dilakukan Badan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kota Ambon) untuk menjadikan Ambon sebagai bagian dari kota musik dunia. Kami percaya Ambon dapat ditetapkan sebagai kota musik dunia tahun ini," kata Cecep.

Ia menambahkan, musik menjadi salah satu alat yang efektif untuk mempromosikan perdamaian dunia karena musik adalah bahasa universal. Melalui musik pula, masyarakat Maluku, khususnya, Ambon, dapat kembali menjadi masyarakat harmonis.

Acara Ambon Night ini juga dihadiri para perwakilan diplomatik asing, pejabat Kota Ambon, dan perwaklan dari pemerintah pusat. (Voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home