Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 08:58 WIB | Selasa, 30 Agustus 2016

ISIS Doakan Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS

Bakal calon presiden partai Republik Donald Trump berkampanye di Georgia World Congress Center, Atlanta, Georgia pada 21 Februari 2016, (Foto: AFP).

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah anggota kelompok ekstremis yang telah dikutuk di seluruh dunia, Islamic States of Iraq and Syria (ISIS), mengatakan lebih menyukai Donald Trump terpilih jadi presiden Amerika Serikat pada pemilu mendatang daripada Hillary Clinton.

Apabila Donald Trump terpilih, kata mereka, ISIS dapat menggunakan retorika anti-Islam taipan properti itu untuk menrekrut pengikut baru lebih banyak lagi.

Mereka juga yakin apabila Donald Trump terpilih, kemungkinan untuk terjadinya perang antara Barat dengan Islam lebih besar ketimbang bila Clinton yang terpilih. Perang ini merupakan yang ditunggu-tunggu oleh ISIS.

Pendapat kelompok ISIS ini terungkap dari hasil analisis majalah Foreign Affairs atas komentar-komentar anggota ISIS melalui medsos Twitter, serta berdasarkan wawancara melalui aplikasi pesan app Telegram, dengan sejumlah anggota ISIS yang bertugas merekrut anggota baru.

"Saya meminta Allah untuk membawa Amerika Serikat dibawah kekuasaan Trump," kata salah seorang anggota ISIS, menurut laporan Foreign Affairs yang dilansir kembali oleh International Business Time. Yang lain mengatakan, memfasilitasi terpilihnya Trump ke Gedung Putih harus menjadi prioritas jihadis, dengan pengorbanan apa pun.

Dalam berbagai kesempatan kampanye, Trump telah bersumpah untuk mencegah masuknya umat Islam ke AS sebagai cara untuk menghentikan serangan ISIS di masa depan. Dia juga mengatakan akan mengusir keluarga pejuang ISIS dan membom mereka agar keluar dari Suriah.

Trump  menyalahkan Presiden Barack Obama dan Hillary Clinton karena kebijakan mereka yang gagal, yang menyebabkan lahirnya ISIS yang berbasis di Irak dan Suriah.

"Kita tidak bisa membiarkan kejahatan ini terus berlanjut," kata Trump dalam pidato kontraterorisme pada bulan Agustus.

Menurut pejuang ISIS yang diwawancarai Foreign Affairs, di bawah pemerintahan Donald Trump, kemungkinan akan terjadinya perang antara Barat dan ISlam akan semakin terbuka.  Doktrin ISIS mengklaim tentara Islam dan Barat akan menghadapi "pertempuran terakhir" di dekat kota Dabiq, di Suriah utara. Pada gilirannya, menurut ISIS, perang ini akan meluas. ISIS percaya perang akan menyebabkan munculnya kekhalifahan Islam di seluruh dunia.

Sesungguhnya Hillary Clinton, yang menjabat sebagai menteri luar negeri di masa pemerintahan Obama, juga telah bersumpah untuk menaklukkan ISIS. Namun ia telah mendorong rakyat AS untuk menghindari retorika ofensif ketika membahas Muslim dan terorisme. Hal inilah yang oleh ISIS dianggap bukan situasi yang kondusif melakukan perekrutan apabila Clinton yang jadi presiden.

"Dia tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk tentang Muslim," seorang mantan pejuang ISIS bernama Adel, tentang Hillary Clinton.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home