Loading...
HAM
Penulis: Kartika Virgianti 19:52 WIB | Minggu, 01 Desember 2013

Istri Munir: Presiden Tulus Ketika Baru Menjabat, Kasus Munir Tak Pernah Ditindaklanjuti

Mengenang 9 tahun kasus Munir yang tidak pernah tuntas. (Foto: antarafoto.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Istri almarhum Munir, Suciwati, ketika pertama kali bertemu dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, merasakan sekali ada ketulusan, karena dia baru pertama kali naik menjabat sebagai presiden RI. Dia mau menunjukkan itu untuk kekuasaannya, kemudian dia memang memperpanjang pembentukan tim pencari fakta untuk mengusut pembunuhan Munir.

Namun hasilnya seperti kita semua ketahui, sampai hari ini sudah sembilan tahun kasus tersebut, dia tidak pernah mempublikasikannya, entah karena urusan politik atau apa, kata Suciwati.

Suciwati berbicara dalam acara Dengar Kesaksian yang diselenggarakan oleh Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran (KKPK) di Perpustakaan Nasional RI, Salemba, Jakarta Pusat (29/11). Dia mengatakan, tim pencari fakta yang dibentuk tentunya memiliki temuan yang luar biasa, tapi apakah kemudian ditindaklanjuti?

Tidak, karena sudah sembilan tahun sampai hari ini, pelakunya, dalang yang sesungguhnya bebas sampai hari ini, bahkan kemungkinan besar akan mengancam jiwa teman-teman pembela HAM lain yang ada di depan.

“Ini adalah ruang di mana kita belum melihat perubahan Indonesia menjadi lebih baik. Kasus-kasus pelanggaran HAM masih belum dibawa ke pengadilan. Para pelaku kejahatan HAM masih bebas bahkan beberapa mencalonkan diri jadi presiden. Dan hal ini luar biasa, menghina akal sehat kita. Tentu saja ini harus dilawan, menahan luka untuk mengingatkan publik, karena ini tidak boleh terjadi lagi,” Suciwati menyesalkan.

Kasusnya Mandeg?

“Sampai hari ini status hukumnya stuck, setelah Muchdi PR, sebagai tersangka yang ditahan, lalu kemudian dibebaskan tahun 2008, melakukan kasasi dan kemudian bebas. Janji Jaksa Agung mau melakukan PK (peninjauan kembali) sampai hari ini tidak dilakukan. Ada banyak tersangka sebenarnya di Badan Intelijen Negara (BIN), tapi yang ditahan hanya Muchdi dan itupun sudah bebas, sedangkan yang lainnya tidak diproses,” kata dia.

Janji presiden itu hanya omong kosong menurut dia. Ke depannya Suciwati berharap presiden yang tidak hanya mengumbar janji, demi menciptakan kesan dirinya baik, tapi dia tidak bekerja memberikan realitas, kemakmuran, kebenaran dan keadilan kepada masyarakat Indonesia.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home