Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:21 WIB | Selasa, 18 Februari 2014

Jalur Kediri-Malang Ditutup Akibat Terjangan Lahar Dingin Gunung Kelud

Sebuah alat berat terbawa lahar dingin letusan Gunung Kelud bantaran sungai Pujon, Malang, Jawa Timur, Minggu (16/2). (Foto: Antara)

KEDIRI, SATUHARAPAN.COM - Jalur dari Kabupaten Kediri menuju Malang Jawa Timur pada Selasa (18/2) ditutup akibat aliran lahar dingin yang terjadi di Sungai Konto di Kecamatan Kandangan, kabupaten Kediri.

Kepolisian sempat menutup jalur lalu lintas yang melewati jembatan Sungai Konto, sehingga macet total. Kendaraan yang melaju baik dari arah Kediri ataupun hendak ke Malang tidak bisa lewat. Jalur itu merupakan jalur utama yang menghubungkan dua daerah tersebut.

"Tadi sempat ditutup total. Petugas meminta agar pengendara tidak lewat dulu, demi keselamatan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo di Kediri.

Untuk saat ini, arus lalu lintas sudah mulai dibuka, terutama untuk kendaraan roda dua. Mereka diperbolehkan untuk lewat jalur tersebut.

Tentang jembatan yang putus, Budi mengatakan sampai saat ini belum ada laporan. Anggota yang diturunkan untuk memantau situasi pun juga belum melaporkan tentang adanya jembatan putus tersebut.

"Curah hujan tinggi sejak siang hari dan sore bertambah naik," kata Budi Nurtjahjo.

Ia mengatakan terdapat tiga bangunan yang sempat terendam lahar dingin. Posisi bangunan itu berada dekat dengan bantaran sungai, yaitu dua rumah warga serta sebuah mushala. 

Lokasi bangunan yang terendam banjir lahar dingin itu terjadi di Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Tingkat ketinggian sekitar 1 meter.

Air datang dengan membawa material vulkanik yaitu pasir serta tercium bau belerang. Air itu merendam rumah warga yang memang ditinggal pemiliknya mengungsi.

Sebelumnya Kepala Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) M Hendrasto mengatakan bahwa potensi banjir lahar dingin bisa terjadi ketika curah hujan cukup tinggi terjadi di kawasan puncak Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

"Kalau hujan lebat bisa saja lahar dingin turun dan tingkat berbahayanya juga tinggi, karena saat turun bisa sampai batu besar-besar," kata dia. 

Ia mengatakan lahar memang bisa saja turun, namun semua juga tergantung cuaca. Diharapkan, masyarakat menjauhi lokasi yang dijadikan sebagai kantung-kantung lahar, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Berdasar pantauan dari Pos Pengamatan Gunungapi Kelud PVMBG, lahar dingin Gunung Kelud mulai mengalir ke Sungai Konto Kabupaten Kediri, Selasa, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Sampai saat ini masih terdapat lahar dingin akibat hujan di sekitar Gunung Kelud. Tampak dari pos pemantau volume air meningkat di sungai yang berhulu Gunung Kelud dan terjadi getaran-getaran sekunder di sepanjang sungai itu," kata Penanggung Jawab Gunung Api Jawa Tengah dan Jawa Timur PVMBG, Umar Rosadi.

Umar mengatakan hujan di puncak Gunung Kelud sudah mereda pada pukul 18.15 WIB. Tapi, lahar dingin akibat hujan belum tampak mereda dilihat dari Pos Pengamatan PVMBG.

"Kami belum bisa mengukur berapa volume air lahar dingin yang melalui sungai Konto karena kami masih melihat dari data visual saja," kata Umar. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home