Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:20 WIB | Selasa, 23 Desember 2014

Jihadis Asing NIIS Berupaya Pulang, Sebagian Dieksekusi

Jihadis asing dalam kelompok NIIS. (Foto: Ist.)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Anggota parlemen Irak, Muwafaq al-Rubayi, mengatakan bahwa pemerintah menangkap komunikasi rahasia antara militan asing Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS)  dengan keluarga atau ortang yang mereka cintai mengenai keinginan untuk pulang. Komunikasi itu terdeteksi oleh sumber-sumber di kota Mosul, Irak bagian utara.

Al-Rubayi seperti dikutip media online Irak, iraqinews.com, dalam sebuah wawancara mengatakan, ‘’ Dari sumber intelijen yang dipercaya di kota Mosul dan Raqqa di Suriah diterima dinformasi yang  menunjukkan bahwa unsur-unsur NIIS dari kebangsaan yang berbeda telah mencoba untuk menghubungi keluarga mereka dan orang yang mereka cintai untuk menemukan cara untuk kembali ke negara asal mereka tanpa tuntutan hukum."

Menurut Al-Rubayi, kelompok NIIS telah menghadapi perang antar etnis di internal mereka. Sejumlah kasus pembunuhan internal karena masalah pengelolaan wilayah yang diduduki oleh kelompok tersebut.

Sementara itu, hari Selasa (23/12) NIIS diberitakan mengeksekusi 40 orang dari berbagai elemen di Anbar, Irak. Saksi mata mengatakan bahwa mereka yang dibunuh itu adalah anggota NIIS yang melarikan diri dari distrik Het ketika terjadi bentrokan senjata dengan pasukan keamanan.

Sel Ekstremis

Kelompok NIIS juga menyatakan telah penangkapan empat anggota jihadis itu yang diklasifikasikan sebagai "ekstrimis." Mereka  dituduh bersekongkol melawan organisasi di daerah Irak dan Suriah.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, dalam video yang diposting oleh NIIS pada situs jihad, terdengar suara laki-laki mengklaim telah "menangkap sel ekstremis agama yang berencana mengangkat senjata melawan Khilafah." Kata itu mengacu pada daerah yang dikendalikan oleh mereka di kedua negara itu.

NIIS mengatakan bahwa hal itu merupakan pengakuan empat orang yang ditahan. Mereka telah berencana melawan NIIS dan mengatakan kelompok itu tidak melihat "bahwa semua rakyat Irak dan Suriah sebagai kafir."

Para pria itu yang berbicara Azerbaijan Turki, menuduh pemimpin NIIS,  Abu Bakr Al-Baghdadi menjadi "kafir saat dia mengambil uang dari orang-orang kafir."

Video itu tidak menyebutkan kapan atau di mana orang-orang itu ditangkap, namun ada inisial Provinsi Raqqa di Suriah, yang merupakan kubu NIIS di utara negara itu yang tengah dilanda perang.

Nasib empat tahanan itu  juga tidak terungkap, dan video berakhir dengan pembacaan ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa mereka yang melawan Allah dan Nabi Muhammad layak mati atau  lengan dan kaki mereka dipotong.

Sementara itu, laporan lain menyebutkan bahwa selama akhir pekan lalu sekitar 100 anggota NIIS asing telah dieksekusi oleh kelompok itu setelah mencoba melarikan diri dari Raqqa.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home