Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 12:18 WIB | Selasa, 12 Juli 2016

Kecanduan Obat Penahan Sakit, Chaka Khan Jalani Rehabilitasi

Chaka Khan. (Foto: time.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi dan pemusik legendaris Chaka Khan, yang punya julukan “Queen of Funk”, mengungkapkan keinginannya menjalani rehabilitasi untuk kecanduan terhadap obat penahan rasa sakit, yang membuat teman sekaligus rekan musisinya, Prince, kehilangan nyawanya.

Chaka Khan kesulitan menghadapi ketergantungan obat penahan rasa sakit dan secara sukarela mengikuti program untuk bisa sehat dan terus sehat, demikian sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (10/7) malam.

Penyanyi berusia 63 tahun peraih 10 Grammy Award yang pernah membawakan lagu I Feel for You (1984) ciptaan Prince itu, mengatakan terpaksa menunda penampilannya sampai dengan Agustus, walaupun dia akan melanjutkan rekaman bulan ini.

Penyanyi yang dilahirkan dengan nama Yvette Marie Stevens ini, seperti diberitakan CNN, menunda konsernya di Atlantic City, New Jersey, Grand Prairie, dan St Louis.  

Selain melalui I Feel for You, pencinta musik di Indonesia mengenal Chaka Khan melalui serangkaian penampilannya, di antaranya di ajang Java Jazz Festival 2015. Pada 2016, ia tampil di ajang yang sama bersama David Foster.

Adiknya, Yvonne Stevens, sesama musisi yang memiliki nama panggung Taka Boom, seperti diberitakan AFP dan dikutip Antara, mengatakan dia turut direhabilitasi bersama Khan. Keduanya sudah menyelesaikan 28 hari utama dalam program tersebut.

“Karena semua rekan kami tidak bisa menghadapi kecanduan mereka terhadap obat resep,” tulis Stevens di Facebook, “kami memutuskan bahwa nasib kami tidak harus seperti ini.”

Prince, salah satu musisi paling berpengaruh di generasinya dan tampaknya menjadi model kesehatan, meninggal dunia pada 21 April di rumahnya di Paisley Park di luar Minneapolis.

Hasil autopsi menemukan bahwa dia mengalami overdosis fentanyl, obat penahan rasa sakit yang sangat kuat, membuat Prince menjadi korban paling terkemuka untuk penggunaan opioid di Amerika Serikat. Penggunaan zat itu telah menelan lebih dari 26.000 nyawa di AS pada 2014. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home