Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 21:00 WIB | Sabtu, 04 Mei 2024

Jerman Tuduh Rusia Lakukan Serangan Siber, dan Peringatkan Akan Konsekuensinya

Peretas dari Rusia sedang bekerja di bidang keamanan siber. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

ADELAIDE, SATUHARAPAN.COM-Jerman pada hari Jumat (3/5) menyalahkan peretas yang disponsori negara Rusia atas serangan siber yang “tidak dapat ditoleransi” terhadap anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) dan memperingatkan akan ada konsekuensinya.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan penyelidikan pemerintah federal Jerman mengenai siapa yang berada di balik serangan siber terhadap SPD pada tahun 2023 baru saja selesai.

“Hari ini kami dapat mengatakan dengan jelas (bahwa) kami dapat menghubungkan serangan siber ini dengan sebuah kelompok bernama APT28, yang dikendalikan oleh dinas intelijen militer Rusia,” katanya pada konferensi pers saat berkunjung ke Australia.

“Dengan kata lain, ini adalah serangan siber Rusia yang disponsori negara terhadap Jerman dan ini benar-benar tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima serta akan memiliki konsekuensi.”

APT28, juga dikenal sebagai Fancy Bear, telah dituduh melakukan puluhan serangan siber di negara-negara di seluruh dunia.

Baerbock tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan siber terhadap SPD.

Unit respons keamanan komputer Uni Eropa CERT-EU tahun lalu mencatat laporan media Jerman bahwa seorang eksekutif SPD menjadi sasaran serangan siber pada Januari 2023, “yang mengakibatkan kemungkinan paparan data”.

Dikatakan bahwa ada “tanda-tanda nyata” bahwa benda tersebut berasal dari Rusia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Jerman usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, di Adelaide, Australia Selatan.

Wong mengatakan Australia “sangat terganggu” dengan aktivitas dunia maya yang diangkat oleh Baerbock. “Australia menyatakan solidaritasnya dengan Jerman dalam menyerukan negara-negara yang bertindak bertentangan dengan norma-norma perilaku negara yang bertanggung jawab di dunia maya,” kata Wong.

“Kami sebelumnya telah bergabung dengan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru dalam mengaitkan aktivitas siber berbahaya dengan APT28.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home