Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 12:36 WIB | Minggu, 25 Juni 2017

Khatib Salat Idul Fitri: Cinta Tanah Air dan Nasionalisme adalah Fitrah Manusia

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla didampingi Menag Lukman menyimak Khotbah Idul Fitri yang disampaikan KH Quraish Shihab di Masjid Istiqlal, Minggu (25/6). (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Khatib Salat Idul Fitri Masjid Istiqlal KH Quraish Shihab menegaskan bahwa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air adalah fitrah atau naluri manusia.

Menurut mantan menteri agama dan Pendiri Pusat Studi Al Quran ini, orang yang mencintai sesuatu akan memeliharanya. Selain itu juga akan menampakkan dan mendendangkan keindahannya, serta menyempurnakan kekurangan, bahkan bersedia berkorban untuknya.

"Tanah air kita yang terbentang dari Sabang sampai Merauke harus dibangun dan dimakmurkan serta dipelihara persatuan dan kesatuannya," kata KH Quraish Shihab saat memberi khotbah Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Minggu (25/6).

Salat Idul Fitri Masjid Istiqlal ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersama ribuan umat Muslim.

Selain itu KH Quraish dalam khotbahnya mengajak umat Islam untuk membangun optimisme dan kebersamaan.

"Persatuan dan kesatuan adalah anugerah yang tidak ternilai. Sebaliknya, perpecahan dan tercabik-cabiknya masyarakat adalah bentuk siksa Allah," kata dia.

Menurut KH Quraish, kebersamaan itu juga harus dibangun baik sebagai umat Islam maupun warga bangsa, kendati mazhab, agama, dan pandangan politik berbeda. Sebab, warga bangsa adalah masyarakat yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Kita semua satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air dan kita semua telah bersepakat Berbhinneka Tunggal Ika, dan menyadari bahwa Islam bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda," kata dia.

Kepada umat Islam, KH Quraish dalam khotbah yang bertajuk 'Idul Fitri dan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan' ini mengingatkan umat Islam bahwa keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia.

"Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih," kata dia.

Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Bersama ribuan umat Muslim, tampak hadir sejumlah Menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga tinggi negara, serta duta besar negara sahabat. (kemenag.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home