Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 22:54 WIB | Senin, 13 April 2020

Kim Jong Un Lakukan Perombakan Pemerintahan

Pemimpin Korea Utra, Kim Jong Un. (Foto : KCNA)

PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, membuat perumbahan besar-besaran pada Komisi Urusan Negaranya (SAC / State Affairs Commission), menurut media resmi negara itu. Dia menggantikan lebih dari sepertiga anggotanya.

Kim menetapkan cengkeraman besi pada badan-badan yang berkuasa di negaranya yang memiliki senjata nuklir sejak dia mewarisi kekuasaan pada usia muda pada tahun 2011.

Dia adalah ketua SAC, badan pembuat keputusan tertinggi di Korea Utara, dan lima dari 13 anggotanya telah digantinya pada pertemuan parlemen negara itu dengan persetujuan Majelis Agung Rakyat (Supreme People's Assembly / SPA), pada hari Minggu (12/4), menurut kantor berita negara KCNA.

"Ini adalah skala besar perubahan keanggotaan SAC," kata mantan analis pemerintah Korea Utara Amerika Serikat, Rachel Lee, dikutip AFP.

Gambar yang ditampilkan oleh surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun,  menampilkan ratusan anggota parlemen duduk berdekatan satu sama lain tanpa mengenakan masker pelindung.

Pyongyang telah menempatkan ribuan penduduknya dan ratusan warga asing, termasuk diplomat, ke dalam isolasi dan melakukan upaya desinfeksi untuk mencegah wabah, yang menurut para ahli dapat menghancurkan negara itu, mengingat sektor kesehatannya yang lemah dan kasus malnutrisi yang meluas.

Anggota SAC yang baru termasuk Ri Son Gwon, seorang mantan perwira senior angkatan darat yang ditunjuk sebagai menteri luar negeri pada awal tahun ini. Sementara pendahulunya, diplomat karier, Ri Yong Ho, dipindahkan. Mantan menteri luar negeri, Ri Su Yong, juga dicopot dari komite.

Di bawah Kim, Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam persenjataan nuklirnya, meluncurkan rudal yang mampu menjangkau seluruh daratan AS, dan sebagai akibatnya, sanksi Dewan Keamanan PBB semakin ketat terhadap negara itu.

Pembicaraan dengan AS sebagian besar telah menemui jalan buntu sejak kegagalan KTT Hanoi tahun lalu. Sebuah laporan anggaran yang diajukan ke SPA mengatakan bahwa 15,9% dari pengeluaran negara tahun ini akan dikhususkan untuk pertahanan, kata KCNA.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home