Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 21:31 WIB | Jumat, 20 Mei 2016

Lumbung Artema Gelar Pementasan Nyawiji

Pentas musik/teater/tari Nyawiji oleh Lumbung Artema, di Balai Budaya Minomartani Ngaglik, Sleman-Yogyakarta, Sabtu (28/5). (Foto: dok. Lumbung Artema)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lumbung Artema komunitas kesenian anak muda Yogyakarta yang memainkan gabungan antara instrumen gamelan dengan alat musik modern atau lebih dikenal dengan gamelan kontemporer, Sabtu, 28 Mei 2016 pukul 19.30 WIB-selesai akan menggelar 3 pementasan karya: teater, tari, dan musik.

Bertempat di Balai Budaya Minomartani, Ngaglik-Sleman pemetasan yang merupakan salah satu  karya pentas tahunan Lumbung Artema tersebut mengusung tema Nyawiji. Tema Nyawiji diangkat untuk mengingatkan kembali bahwa manusia pada dasarnya satu dan memiliki keinginan untuk menyatu. Tak peduli banyaknya perkara dunia yang membuat manusia tercerai-berai, jiwa manusia sesungguhnya selalu ingin menyatu dengan Sang Pencipta.

R. Windhy Y Dhitama, pembina Lumbung Artema dalam keterangannya kepada satuharapan,com menjelaskan bahwa pementasan kali ini merupakan garapan ulang dari pementasan-pementasan sebelumnya. Beberapa diambil dari pementasan Semar Gugat karya N. Riantiarno yang dipentaskan beberapa kali oleh Lumbung Artema di beberapa tempat di Yogyakarta.

Ciri khas Lumbung Artema adalah menggabungkan berbagai ide dalam sebuah pementasan tanpa meninggalkan filosofi yang ingin disampaikan. "Meskipun garapan lama, namun aransemen kita garap ulang secara variatif dengan beberapa sentuhan baru. Seperti biasanya, seluruh pementasan Nyawiji akan diiringi Lumbung Artema secara live," kata Windhy.

Tiga pementasan secara berurutan akan menampilkan teater berkisah tentang ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Naskah lama ODHA disutradarai Windhy mencoba mengangkat kembali salah satu realitas kehidupan ODHA  yang kerap dipinggirkan dari kehidupan masyarakat.

Pada tari Asmara diambil dari sekuel tari yang sama pernah dipentaskan dalam Semar Gugat beberapa waktu lalu di Taman Budaya Yogyakarta.

Sementara perform musik gamelan kontemporer oleh Lumbung Artema mencoba memberikan variasi dari karya lama. Lumbung Artema akan menampilkan tujuh repertoar dalam aransemen baru diantaranya: Keep Moving, The Wheel of Fortune, Labirin, Bali Deso Bangun Deso.

Dalam pementasan tersebut Lumbung Artema mengundang Sanggar Pamong dari Univ. Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta untuk menampilkan perform musik etnis bambu serta perform tari Sunda.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home