Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:22 WIB | Kamis, 29 September 2016

Mendag Enggar Resmikan Pusat Pengembangan Desain IDDC

Mendag berharap eksistensi IDDC juga dapat mendorong banyak bermunculannya desainer lokal, sehingga ke depan diharapkan industri besar juga dapat bersinergi dengan memberdayakan desainer lokal dalam menciptakan produk-produk baru.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) meresmikan kantor pusat pengembangan desain, Indonesia Design Development Center (IDDC) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Jakarta, hari Kamis (29/9). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meresmikan kantor pusat pengembangan desain, Indonesia Design Development Center (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara pelaku usaha dengan desainer Indonesia.

Mendag Enggar mengatakan pendirian IDDC ini merupakan langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk terus mendorong diversifikasi produk yang bernilai tambah dan berdaya saing.

“Pendirian IDDC merupakan langkah tepat menciptakan produk-produk unggulan berbasis desain,” kata Mendag Enggar saat membuka secara resmi IDDC di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Jakarta, hari Kamis (29/9).

Menurut Enggar, Kemendag telah menginisiasi pendirian IDDC sebagai pusat pengembangan produk ekspor yang bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global. Sejak 2014, inisiasi ini juga didukung beberapa Kementerian/Lembaga dan Asosiasi Desain.

Dia meyakini IDDC akan mampu melahirkan produk-produk berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing secara global.

Mendag berharap eksistensi IDDC juga dapat mendorong banyak bermunculannya desainer lokal, sehingga ke depan diharapkan industri besar juga dapat bersinergi dengan memberdayakan desainer lokal dalam menciptakan produk-produk baru.

“Industri besar dapat memanfaatkan desainer lokal dalam penciptaan produk. Dengan demikian, akan banyak desainer lokal yang andal dan mengangkat citra Indonesia sebagai negara yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas dan desain yang baik,” kata Enggar.

Enggar menambahkan pengembangan produk berbasis desain yang memiliki nilai tambah dan daya saing harus menjadi program yang berkelanjutan sehingga membutuhkan komitmen berbagai pihak terkait.

“Untuk itu, kami menggandeng Kementerian/Lembaga, akademisi, pelaku usaha, dan asosiasi agar bersinergi dan bekerja sama mengembangkan IDDC demi kemajuan perekonomian Indonesia," kata dia.

Klinik Desain

Beberapa fasilitas yang terdapat di IDDC antara lain Pustaka Desain. Di tempat ini pelaku usaha dapat membaca berbagai referensi tentang perkembangan desain di dunia. Ada pula Informasi Desain yang menyediakan akses situs stylus dan euromonitor international.

IDDC juga menyediakan Co Work Space dan ruang pertemuan yang dapat digunakan berbagai kegiatan, seperti seminar dan workshop. IDDC juga memfasilitasi produk-produk yang memiliki desain inovatif untuk berpartisipasi pada ajang Design Award.

Pada 2016, IDDC telah mengirimkan dua produk Indonesia ke ajang Red Dot Design Award 2016 di Jerman, yaitu produk running shoes League dan kursi rotan dengan label Alvin-T karya Alvin Tjitrowirjo.

Di antara sejumlah fasilitas yang ada, Klinik Desain merupakan program andalan yang direalisasikan melalui pendirian IDDC. Melalui program ini, para pelaku usaha dapat bertemu dan berkonsultasi bagaimana meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk melalui pengembangan desain.

Fasilitas yang ditunjang studio foto, laser cutter, 3D printer, dan plotter ini telah melayani sejumlah pelaku usaha dari berbagai daerah, baik yang hadir secara langsung ke IDDC, maupun melalui saluran komunikasi secara online.

IDDC dibangun di area seluas 1.000 meter persegi dan berlokasi di dalam Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jl. S. Parman No. 112, Slipi, Jakarta Barat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home