Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 20:11 WIB | Kamis, 18 Desember 2014

Menkeu Kritik Bandara Soetta Tak Ubahnya Terminal Bus

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyampaikan materi tentang Pembangunan Infrastruktur dalam kerangka berpikir Pemerintahan Kabinet Kerja. (Foto: Prasasta WIdiadi/doksatuharapan.com).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyebut Bandar Udara Internasional (Bandara) Soekarno Hatta sama saja seperti terminal bis dan stasiun kereta.

“Itu (Bandara Soekarno Hatta) nggak ada beda sama stasiun kereta dan terminal bus. Terminal 2 nggak mencerminkan sebagai terminal internasional," tegas Bambang pada pada Seminar Nasional Infrastruktur Untuk Rakyat, yang berlangsung Kamis (18/12) di UOB Plaza, Jakarta Pusat.

Bambang menjelaskan Bandara Soekarno Hatta sebagai salah satu infrastruktur di bidang transportasi publik belum menjamin kenyamanan bagi masuknya wisatawan ke Indonesia.

Bambang beralasan demikian karena pemerintahan terdahulu saat membangun bandara itu terlalu meniru Bandara Charles de Gaulle, Paris sebagai tolok ukur, padahal bandara di Paris itu bukan bandara terbaik di Eropa. Berbagai kerumitan oleh jalannya yang berkelok-kelok, kata Bambang, seorang wisatawan asing bisa saja tersesat di Bandara Soekarno Hatta, dan sering padamnya listrik menyebabkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun.

Ia mengakui, dari pengalaman selama ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak dipersiapkan untuk kebutuhan jangka menengah-panjang.

"Jangan melihat pembangunan berdasarkan visi hari ini. Salah satu akibatnya adalah Bandara Soetta. Ada revolusi ekonomi yang pesat, revolusi maskapai LCC (Low Cost Carrier). Maka yang terjadi terminal 1 dan 2 padat sekali," papar Bambang.  

Saat Bandara Soetta beroperasi pada awal 1980-an, lanjut Bambang, bandara tersebut sangat indah. Namun tidak dipersiapkan lahan dalam jumlah besar.

"Ketika mau ekspansi, nggak ada lahan. Di sana nggak cukup hanya ada 2 runway. Perlu ada runway ke-3, terminal ke-4. Perlu bebaskan 2.000 rumah," Bambang menambahkan.

Belajar dari pengalaman di Bandara Soetta, tambah Bambang, pembangunan infrastruktur harus melihat jangka menengah dan panjang. Hal ini telah diterapkan di Tiongkok. Sebelum ekonomi tumbuh pesat, pemerintah Tiongkok telah mempersiapkan infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, hingga jalur kereta api.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home