Menlu Australia akan Temui Menlu Indonesia di Singapura

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pekan depan, yang oleh kalangan pengamat politik luar negeri dipandang sebagai tanda bahwa hubungan kedua negara yang menghangat kembali setelah sempat dingin pasca eksekusi hukuman mati atas dua warga Australia.

Seorang pejabat Indonesia mengatakan kepada Fairfax Media bahwa pertemuan itu akan berlangsung di sela-sela pertemuan menteri-menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur.

Pertemuan ini akan menjadi  yang pertama setingkat menteri dari kedua negara sejak Australia menarik duta besarnya dari Jakarta, Paul Grigson, sebagai protes atas eksekusi terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran pada tanggal 28 April. Keduanya menjalani eksekusi hukuman mati dengan ditembak di Nusa Kambangan.

Sydney Morning Herald melaporkan, ketegangan hubungan antara Indonesia dan Australia semakin tinggi oleh munculnya tuduhan bahwa para penyelundup pencari suaka dibayar oleh mata-mata Australia agar segera kembali ke Indonesia dan tidak memasuki wilayah Australia. Lalu muncul pula kebijakan pemerintah AS melalui Kementerian Perdagangan, yang membatasi kuota impor sapi.

Mantan menteri luar negeri Indonesia Marty Natalegawa bulan lalu menyatakan keprihatinan oleh adanya 'rasa ketidak-bersambungan' dalam hubungan bilateral antara kedua negara dan bahwa komunikasi antara kedua negara - baik publik dan swasta - berada di titik terendah.

Namun Bishop menampik bahwa hubungan Indonesia dan Australia memburuk. Bishop mengatakan ia melakukan kontak rutin dengan Menlu Retno.

Jika Bishop akan menemui Menlu Retno di Singapura, Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, diharapkan akan mengunjungi Jakarta tiga pekan mendatang, kunjungan menteri Australia pertama ke Jakarta pasca eksekusi hukuman mati.