Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:15 WIB | Jumat, 29 April 2016

PBB Kutuk Serangan Bom ke Rumah Sakit di Aleppo

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon (Foto: Dok Satuharapan.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengutuk pemboman pada sebuah rumah sakit di kota Aleppo, Suriah. Serangan yang menargetkan warga sipil  "tidak dapat dimaafkan" dan merupakan pelanggaran hukum humaniter, katanya, hari Kamis (28/4).

"Harus ada pertanggungjawaban untuk kejahatan-kejahatan ini," kata Ban dalam sebuah pernyataan.

Dokter anak yang masih ada dan bekerja di kota itu dan tiga anak-anak termasuk di antara 20 orang yang tewas dalam serangan udara di rumah sakit Al-Quds. Rumah sakit itu dikelola dengan dukungan Doctors Without Borders (MSF).

Ban menyerukan kepada pihak yang bertikai di Suriah untuk "segera menegaskan komitmen mereka" untuk melaksanakan gencatan senjata yang telah berlaku sejak akhir Februari.

Dia mendorong kekuatan internasional yang mendukung proses perdamaian Suriah, khususnya Amerika Serikat dan Rusia, untuk "memastikan penyelidikan yang kredibel atas insiden serangan terhadap rumah sakit Al-Quds."

"Bukan hanya pemboman di wilayah sipil, semua pihak Suriah harus memperbaharui fokus mereka pada proses politik," tambahnya.

Kepala bantuan PBB, Stephen O'Brien, secara terpisah mengimbau kekuatan dunia untuk menegakkan gencatan senjata dan mengakhiri "penderitaan manusia secara besar-besaran" di Suriah.

"Kita semua harus malu atas kejadian ini pada era kita," kata O'Brien kepada Dewan Keamanan PBB selama pertemuan mengenai krisis kemanusiaan yang mengerikan akibat perang selama lima tahun.

Resolusi Serangan Rumah Sakit

Lima anggota Dewan Keamanan, Mesir, Jepang, Selandia Baru, Spanyol dan Uruguay, menyusun resolusi baru yang mengutuk serangan terhadap rumah sakit baik di Suriah dan juga di Yaman, Afghanistan dan Sudan Selatan.

Rancangan resolusi akan diambil suara pekan depan di DK PBB, sebagai langkah yang akan mengirimkan "pesan yang sangat kuat tentang masalah ini," kata Duta Besar Selandia Baru, Gerard van Bohemen.

"Kami menyoroti masalah ini karena itu jelas masalah mendasar dalam perang modern yang sedang dilakukan dan pada situasi-situasi yang mengerikan," kata Bohemen.

Lebih dari 270.000 orang telah tewas di Suriah dan jutaan terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak konflik meletus pada tahun 2011.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home