Loading...
SAINS
Penulis: Putu Ayu Bertyna Lova 07:28 WIB | Senin, 22 April 2013

Peduli Bumi Sejak Dini

Peduli Bumi Sejak Dini
Dongeng tentang perubahan iklim dan pemanasan global (dok: foto-foto Ayu B. Lova)
Peduli Bumi Sejak Dini
Dialog interaktif dengan anak-anak tentang perubahan iklim
Peduli Bumi Sejak Dini
Anak-anak sekolah sebagai pengunjung pameran perubahan iklim
Peduli Bumi Sejak Dini
Anak-anak peserta talkshow perubahan iklim
Peduli Bumi Sejak Dini
Pemutaran film kartun untuk dapat membantu anak memahami arti perubahan iklim
Peduli Bumi Sejak Dini
Display untuk menarik minat dan memberikan pengertian kepada anak-anak tentang hal-hal yang bisa mereka lakukan sehubungan perubahan iklim
Peduli Bumi Sejak Dini
Display yang mengajarkan bahwa perbuatan kecil dapat memberikan hasil besar

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyelenggaraan Indonesia Climate Change ketiga pada 18 hingga 21 April 2013 kemarin berlangsung sangat menarik. Karena selain diagendakan sebagai sebuah pameran, ajang ini juga ditujukan sebagai sebuah wadah edukasi yang khusus dirancang untuk anak-anak.

Sejumlah alat peraga, simulasi dan hiburan disiapkan untuk anak-anak dihadirkan dalam acara ini. Ribuan anak-anak pun datang dan kebanyakan didampingi oleh guru-guru mereka. Sambil mengincar hadiah yang diinginkan, anak-anak ini begitu antusias bertanya dan mencari tahu mengenai  apa yang dimaksud dengan perubahan iklim.

Dewan Nasional Perubahan Ikim (DNPI) yang merupakan penyelenggara acara ini juga menyiapkan sebuah buku dan DVD yang dapat menjadi panduan bagi guru untuk mengajarkan tentang perubahan iklim. Buku ini juga mengajarkan kepada guru bagaimana cara memberikan pengertian kepada murid tentang dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Misalnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Materi pokok yang diajarkan adalah cara memelihara lingkungan, aktivitas bagi murid dapat berupa guru meminta siswa menceritakan tentang cara-cara pencegahan dan penyesuaian untuk perubahan iklim berdasarkan film yang diputar dalam pameran, maupun pengalaman siswa itu sendiri. Begitu juga untuk mata pelajaran lain seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial ataupun Matematika.

Film yang berjudul Bumiku ini menceritakan tentang seorang bocah perempuan bernama Nada, berusia 13 tahun. Ia ingin berlibur ke suatu desa untuk belajar menari. Suatu peristiwa yang dialaminya, mempertemukan Nada dengan seorang bocah lelaki bernama Adam.

Hubungan pertemanan yang terjalin, menghasilkan hubungan perkawanan lengkap yang saling mengisi. Nada membagikan pengetahuannya yang luas, termasuk tentang gejala perubahan iklim. Sedangkan Adam membantu Nada menghayati pengetahuannya tentang gejala itu dan mendekatkan Nada pada kenyataan di lapangan.

Diharapkan, dengan banyaknya dan beragamnya media penyampai, anak-anak dapat memahami dampak perubahan iklim. Dan mereka akan menjadi corong bagi orangtua dan temannya-temannya untuk menyadarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home