Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:31 WIB | Rabu, 16 September 2015

Pemerintah Irit Rp 40 Miliar untuk Pemondokan Haji

Jemaah calon haji asal kloter 3 Embarkasi Banda Aceh sedang duduk santai di depan pondokan usai melakukan ibadah salat Isya di Masjidil Haram (15/9). (Foto: kemenag.go.id)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah berhasil melakukan efisiensi anggaran mencapai Rp  40 miliar untuk pemondokan haji di Mekkah, Arab Saudi.

Semula, anggaran untuk sewa hotel-hotel di Mekkah adalah 4.500 riyal Arab Saudi (SAR) per jemaah.

“Karena kita bisa menawar sehingga harganya rata-rata menjadi 4.461 riyal, maka kita punya efisiensi kurang lebih Rp 40 miliar,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Agama Mochammad Jasin Mashuri saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, Senin (14/9) malam.

Jasin mengatakan, efisiensi anggaran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam anggaran cadangan (shipguarding) yang diajukan pemerintah kepada DPR. Anggaran cadangan diperlukan untuk peningkatan layanan bus transportasi haji, penambahan biaya sewa pemondokan di Madinah, dan akomodasi lainnya. Penambahan anggaran untuk pemondokan di Madinah diperlukan lantaran perubahan sistem penyewaan perumahan yang sebelumnya sistem sewa menjadi sistem blocking time (semi musim).

“Ini semua kan perlu dana. Sewa perumahan di Madinah dari plafon 675 riyal rata-rata sekarang sampai 850 riyal. Jadi bisa tertutupi dari efisiensi itu,” kata dia.

Dia berharap, efisiensi anggaran yang digunakan untuk subsidi silang pemondokan di Madinah bisa memberikan kenyamanan kepada jamah haji. Apalagi, setiap tahun pemerintah selalu berusaha optimal memberikan pelayanan yang sangat baik terhadap jemaah haji Tanah Air.

Sementara itu  Kepala Seksi Perumahan Daerah Kerja Madinah Endang Jumali menjelaskan, pada musim haji tahun ini pemerintah berhasil menyewa pemondokan dengan fasilitas yang bagus.

Selain itu, kata Endang  semua hotel untuk jemaah haji Indonesia berada tidak jauh dari Masjid Nabawi. Jemaah pun bisa lebih leluasa melaksanakan ibadah arbain dalam kurun waktu sembilan hari.

Dia berharap, dengan kondisi pemondokan yang dekat, energi jemaah tidak terkuras selama di Madinah kendati harus berjalan kaki saat melaksanakan ibadah.

“Ini berkat sistem baru penyewaan pemondokan yang menggunakan blocking time atau sewa berdasarkan masa tinggal jemaah. Alhamdulillah kita dapat hotel yang bagus semua,” katanya (kemenag.go.id)                                                

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home