Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:36 WIB | Jumat, 08 April 2016

Pemprov DKI Punya Rp 4 Triliun dari KLB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan proyek jembatan layang simpang susun Semanggi dalam acara groundbreaking di Jakarta, Jumat (8/4). Proyek simpang susun Semanggi yang memakan biaya Rp 360 miliar itu ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2017. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki Rp 4 triliun yang merupakan hasil dari kompensasi pengembang yang mengajukan kenaikan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

"Seperti sekarang kami sudah dapat cadangan uang Rp 4 triliun dari kompensasi pengembang," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, saat groundbreaking Simpang Susun Semanggi, hari hari Jumat (8/4).

Selain simpang susun Semanggi, beberapa prasarana yang akan dibangun menggunakan uang kompensasi tersebut seperti ducting, revitalisasi Kota Tua, rumah susun (rusun) dan beberapa lainnya.

Menurutnya, dengan menggunakan dana dari KLB ini pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta akan lebih cepat. Jika menggunakan dana dari APBD, prosesnya akan lebih lama karena harus melakukan perencanaan matang dan lelang.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 175 tahun 2015 tentang pengenaan kompensasi terhadap pelampauan nilai KLB, pengembang bisa menaikan KLB hingga 14 atau maksimum. Khususnya untuk gedung yang dilintasi oleh angkutan umum berbasis rel, seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan kereta api.

Selain pembangunan Simpang Susun Semanggi, Pemprov DKI juga akan membangun Simpang Tak Sebidang Lainnya di beberapa lokasi. Di antaranya untuk menghilangkan persimpangan sebidang antara jalan raya dan jalan kereta api di lokasi Bintaro Permai-Rel Kereta Api, perlintasan kereta api di Cipinang Lontar dan Jalan Panjang yang melintasi Jalan Kereta Api Jakarta-Tangerang.

“Pembangunan simpang tak sebidang ini dimaksudkan untuk mendukung perjalanan kereta api dan mengurangi kemungkinan kecelakaan yang sering terjadi. Disamping itu, pembangunan ini juga dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi pada perlintasan kereta api,” kata Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faisal di Jakarta, hari Jumat (8/4).

Tak hanya itu, Dinas Bina Marga juga merencanakan pembangunan simpang tak sebidang untuk menambah kapasitas simpang lalu lintas yang ada seperti Fly Over Jembatan Tiga-Pluit, Fly Over Pancoran-Kuningan, Underpass Matraman dan Salemba, Underpass Kartini  dan Underpass Santa.

Jadi, lanjut dia, total ada sembilan simpang tak sebidang lainnya yang akan dibangun dengan sistem kontrak multi years. Pembangunan tersebut dilakukan untuk melengkapi Fly Over Kuningan Sisi Selatan dan Fly Over Permata Hijau.

“Terbukti dengan pembangunan kedua fly over tersebut mampu mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home