Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:01 WIB | Sabtu, 18 Juli 2020

Peneliti di AS Temukan Lapisan Yang Melemahkan COVID-19 dalam Sejam

Ilustrasi lapisan yang melemahkan COVID-19 (Gambar dari pubs.acs.org)

SATUHARAPAN.COM-Profesor di Virginia Tech Amerika Serikat telah mengembangkan lapisan yang dapat mengurangi umur SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan virus corona COVID-19, pada permukaan padat, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan.

Para profesor yang bekerja di Virginia Polytechnic Institute dan State University mengatakan lapisan mereka yang terbuat dari partikel cuprous oxide (Cu2O) yang diikat dengan poliuretan dapat menonaktifkan virus corona sebesar 99,9 persen setelah satu jam bersentuhan dengan virus.

“Setelah satu jam pada kaca atau logam stainless berlapis, titer virus berkurang sekitar 99,9% rata-rata dibandingkan dengan sampel yang tidak dilapisi. Keuntungan dari lapisan berbasis poliuretan adalah bahwa poliuretan sudah digunakan untuk melapisi sejumlah besar benda sehari-hari,” menurut abstrak studi mereka, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah ACS Applied Materials & Interfaces.

William Ducker, seorang profesor teknik kimia di Virginia Tech dan salah satu peneliti pada proyek penelitian itu, telah mengerjakan pelapisan sejak pertengahan Maret. "Idenya adalah ketika tetesan mendarat di benda padat, virus di dalam tetesan akan dinonaktifkan," kata Ducker. "Satu jam adalah periode terpendek yang telah kami uji sejauh ini, dan tes pada periode yang lebih pendek sedang berlangsung. ”

Profesor pada Tech Virginia itu menegaskan bahwa bahan pelapisnya tidak menggantikan tindakan pencegahan lain, seperti jarak sosial dan memakai masker wajah untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Dia mengatakan berharap dapat menarik dana untuk memproduksi lapisan film secara massal tetapi mengatakan itu tidak menggantikan langkah-langkah keamanan lainnya untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19.

Penelitian tentang virus corona (COVID-19) telah menunjukkan bahwa ia dapat ditangkap melalui menghirup udara yang terinfeksi atau setelah menyentuh benda yang terkontaminasi.

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penularan virus corona melalui udara dapat terjadi selama prosedur medis yang menghasilkan aerosol.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home