Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:45 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Polri: Peneror Medan Ditawari Uang Rp 10 Juta

Personel Gegana Brimob Polda Sumut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8). Polisi menangkap seorang anak remaja berusia 17 tahun bernama Ivan Armadi Hasugian yang mencoba melakukan teror bom bunuh diri di dalam Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pada Minggu (28/8). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pihak Mabes Polri menyebutkan pelaku teror di Gereja Santo Yoseph Medan Sumatera Utara, yaitu IAH (17) mendapatkan tawaran terima uang Rp 10 juta dari seseorang.

"Jadi IAH ditawari uang kalau mau saya (seseorang) kasih Rp 10 juta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta hari Senin (29/8).

Agus menuturkan IAH mau menerima uang, namun remaja itu belum mengetahui dana itu untuk keperluan apa.

Saat ini, petugas kepolisian masih mendalami dan menyelidiki keterangan dari tersangka IAH terkait aksi teror terhadap pendeta Gereja Santo Yoseph tersebut.

Agus mengungkapkan IAH bertemu seseorang itu pada Kamis (25/8) hingga terjalin komunikasi dan orang tidak dikenal itu mengarahkan tersangka.

Usai bertemu, IAH merakit bom dengan cara menyambungkan korek api dengan kabel dan sekantong bubuk yang diberi orang tersebut.

Agus menambahkan IAH merangkai benda tersebut sesuai arahan dari orang kenalannya itu dan pengetahuan melalui internet.

Bahkan IAH sempat membuat dan mencoba meledakkan seperti ban pecah yang diketahui kakak tersangka di kosan.

Selanjutnya, IAH mengikuti ibadah guna melancarkan aksi teror terhadap pendeta di Gereja Santo Yoseph pada Minggu (28/8). (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home